Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Gandeng Jepang dalam Pengelolaan Sampah Plastik

Kompas.com - 02/07/2019, 13:17 WIB
Desy Kristi Yanti,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia menilai Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan blue economy lantaran memiliki pantai dan laut yang indah, sumber kekayaan bawah laut, berupa perikanan yang menjadi potensi besar dari pariwisata.

Salah satu hal yang perlu dilakukan Indonesia yakni menjaga kebersihan laut dari sampah plastik.

Untuk itu, beberapa tahun terakhir ini, Indonesia menjalin kerja sama dengan Jepang dalam hal penanganan dan pengelolaan sampah.

“Saya sendiri juga ketemu bilateral dengan menteri lingkungan Jepang, sebelumnya bertemu di Polandia. Saya juga kaget, Indonesia dianggap leading dalam penanganan-penanganan plastik ini,” tutur Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, pada Selasa (2/7/2019).

Baca juga: Atasi Sampah Plastik, RI Diyakini Bisa Dapat 171 Juta Dollar AS

Dalam hal ini, Jepang membantu pelatihan untuk para peneliti di Indonesia mengenai monitoring sampah. Indonesia juga menjalin kerja sama teknis dengan Jepang dalam pengembangan basis data dan teknologi pengelolaan sampah padat.

Luhut mengatakan, potensi besar Indonesia jangan sampai terancam akibat kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah, terutama sampah plastik.

“Untuk melaksanakan bukan pekerjaan mudah, sangat tidak mudah. Memang kelihatan sederhana tapi ini berdampak pada kesehatan, ekonomi, dan pariwisata. Yang lain memang penting, tapi ini super penting, bukan hanya soal investasi miliaran dollar, kalau tidak dikelola dengan baik bisa terjadi stunting,” kata dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com