Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Investasi Mata Uang Kripto?

Kompas.com - 11/07/2019, 19:06 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi, kini pilihan investasi pun kian beragam.

Tak hanya produk-produk investasi konvensional seperti saham, reksa dana ataupun emas saja yang kemudian bisa diperjual-belikan melalui platform digital, ini mata uang kripto seperti bitcoin juga bisa menjadi salah satu alternatif investasi lain.

Pemerintah melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Indonesia (bappebti) pada Februari 2019 lalu pun telah mengatur soal perdagangan mata uang kripto seperti bitcoin sebagai komoditas atau aset di Indonesia.

Walaupun demikian, masih banyak pihak yang mempertanyakan tingkat keamanan dari berinvestasi dengan mata uang kripto. Pasalnya, banyak desas-desus yang mengatakan mata uang kripto rawan untuk diretas, selain itu nilainya cenderung tidak stabil, benarkah demikian?

Baca juga: Facebook Bakal Rilis Mata Uang Kripto, Apa Kata BI?

Community Lead Luno Indonesia Debora menjelaskan, sebagai bagian dari teknologi, mata uang kripto seperti bitcoin justru memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi.

"Sebagai bagian dari teknologi, bitcoin sangat aman, tidak pernah ada cerita di mana bitcoin mengalami peretasan," ujar General Manager Asia Tenggara Luno David Low di Jakarta, Kamis (11/7/2019).

Dia menjelaskan, yang menjadi rawan untuk diretas adalah alat atau platform pertukaran atau jual beli bitcoin. Oleh karena itulah, edukasi memilih perusahaan atau paltform jual-beli mata uang kripto menjadi penting.

"Karena itulah kita membutuhkan edukasi. Edukasi ke masyarakat untuk memilih wallet atau alat pembayaran, pembelian dan penyimpanan aset kripto yang tepat. Sebab, hal itulah yang sebenarnya rawan diretas," ujar David.

Umumnya, perusahaan penyedia jasa jual-beli aset kripto bakal memberikan keamanan berlapis agar tak mudah diretas.

Investor yang tertarik berinvestasi melalui aset kripto pun perlu memahami sistem bekerja perusahaan tempat dia akan menanamkan asetnya. Selain itu, track record dari perusahaan yang bersangkutan juga perlu untuk dipertimbangkan.

"Yang diretas perusahaannya, sehingga investor perlu memastikan perusahaan tersebut memiliki sistem keamanan yang baik, harus jeli dengan aspek keamanannya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com