Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bakal Impor Lebih Banyak Kapas dan Kedelai AS

Kompas.com - 05/08/2019, 06:47 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Indonesia berencana mengimpor lebih banyak produk AS berupa kapas dan kedelai.

"Baru-baru ini kami berdiskusi dengan Duta Besar Indonesia untuk AS, Mahendra Siregar. Indonesia akan berencana akan membeli lebih banyak produk AS, seperti kapas dan kedelai," kata Kepala Ekonom Makro PT Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro kepada Kompas.com, Minggu (4/8/2019).

Satria mengatakan, kebijakan ini dibuat karena saat ini AS tengah memperkecil defisit neraca perdagangannya dengan menambah tarif untuk produk yang berasal dari 20 negara, termasuk Indonesia.

Sehingga pembelian lebih banyak produk AS diharapkan dapat mencegah penamparan tarif untuk produk asal Indonesia sekaligus menjaga volatilitas di pasar keuangan dan hubungan baik antar kedua negara.

Baca juga: Trump Kenakan Tarif Impor Tambahan ke China, Ini Kata Sri Mulyani

"Indonesia belum terkena dampak tarif, tapi lagi dilihat-lihat sekarang karena trade surplusnya besar dengan AS, sekitar 150 miliar dollar AS. Tapi, Vietnam yang trade surplusnya sekitar 20-30 miliar dollar AS sudah terkena tarif AS untuk produk bajanya," ujar Satria.

Satria menuturkan, membeli lebih banyak produk AS memang akan mengecilkan surplus perdagangan. Namun, pengurangan surplus perdagangan dengan AS tidak akan merugikan posisi neraca eksternal Indonesia.

Pasalnya, Indonesia hanya menggantikan impor dari negara-negara lain dengan produk AS, sehingga akan menghasilkan efek bersih netral terhadap keseluruhan posisi neraca perdagangan.

Baca juga: Perang Dagang Memanas, Akankah Nasib Huawei Bertambah Buruk?

"Memang biasanya tidak mudah untuk menggantikan impor pabrikan dari satu negara ke negara lain karena spesifikasi dan harga yang berbeda. Namun, kami pikir ada komoditas non-manufaktur di mana Indonesia dapat meningkatkan pembeliannya dari AS, seperti biji minyak, biji-bijian, buah-buahan termasuk kedelai, kapas, dan bubur kayu," ucap Satria.

"Ketiga produk ini terdiri dari 2,2 miliar dollar AS atau sekitar 30 persen dari nilai impor tahunan Indonesia dari AS," lanjutnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com