Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Agar Generasi Milenial Betah Kerja dalam Satu Perusahaan

Kompas.com - 14/08/2019, 08:12 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial merupakan generasi ‘kutu loncat’. Mereka bisa berpindah-pindah tempat kerja dalam kurun waktu yang singkat.

Generasi yang lahir pada tahun 1980-an sampai dengan awal 2000-an dikenal sebagai generasi yang menyukai tantangan. Mereka akan merasa bosan jika harus mengerjakan suatu hal dalam waktu yang lama.

Lantas, bagaimana membuat generasi milenial tersebut betah kerja di sebuah perusahaan?

Head of Human Resources Mondelez Indonesia, Nadiasari Wahyuhardini mengatakan, generasi milenial membutuhkan lingkungan kerja yang nyaman dan fleksibel.

Misalnya, generasi milenial lebih senang diperkenankan menyelsaikan suatu pekerjaan tidak hanya di dalam ruangan. Menurut Nadia, buatlah suasana kantor senyaman mungkin.

Hal itu bisa dilakukan dengan membuat kafe di dalam kantor, ataupun menyediakan fasilitas olahraga. Dengan begitu, jika karyawan tengah dilanda rasa kebosanan, mereka bisa mengerjakan pekerjaannya sambil beraktivitas.

Pekerjaan Menantang

Selain itu, berilah pekerjaan yang menantang bagi generasi milenial. Sebab, mereka akan merasa bosan jika mengerjakan pekerjaan yang sama dalam waktu yang lama.

“Kalau anak sekarang, begitu sudah mengerti, dia ingin pindah ke hal yang lain. Mereka pengen mengusai banyak hal. Kalau generasi dulu kan, dia akan menekuni suatu hal sampai benar-benar menguasai,” ujar Nadia di Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Baca juga: Milenial, Ini Pentingnya Siapkan Dana Darurat

Selain itu, tak membatasi gaya berbusana dalam bekerja bisa membuat generasi milenial nyaman bekerja dalam sebuah perusahaan. Namun, kebebasan itu tetap harus ada batasnya.

“Mau pake kulot ke kantor silahkan, yang penting busananya tetap sopan,” kata Nadia.

Menurut Nadia, generasi milenial senang akan fleksibilitas. Misalnya, generasi milenial tak senang jika harus mengikuti training yang hanya mendengarkan ucapan dari para trainer.

“Anak-anak muda paling susah disuruh kumpul di kelas training. Mereka lebih senang training di waktu mereka sendiri, mereka enggak seneng training yang hanya duduk dengerin. Mereka maunya virtual. Mereka punya waktunya misalnya malam pas habis hang out, nah itu bisa training virtual. Online learning,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com