Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Dipandang Paling Berpengalaman Atasi Kemungkinan Krisis Keuangan

Kompas.com - 21/08/2019, 15:31 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah mengatakan, saat ini Indonesia dinilai paling berpengalaman untuk mengatasi kemungkinan terjadinya krisis perbankan.

Selama, ini LPS rutin melaksana simulasi kondisi tersebut dalam berbagai kegiatannya.

"Dalam rangka meningkatkan kesiapan dalam melaksanakan resolusi dan krisis keuangan, LPS selalu melakukan simulasi-simulasi. Dalam konteks ini Indonesia merupakan yang dianggap paling maju dalam melakukan simulasi terhadap kemungkinan terjadinya krisis," kata Halim dalam konferensi pers di The Ritz-Calton, Bali, Rabu (21/8/2019).

Halim mengungkapkan, dengan pengalaman dan rekam jejak itu, maka LPS Indonesia diminta otoritas LPS dunia untuk menyelenggarakan kursus terkait simulasi krisis.

Baca juga: LPS Perkuat Kesiapan Pelaksanaan Resolusi Bank

Artinya LPS kini mendapat kepercayaan dari dunia internasional.

Topik ini juga menjadi bagian dari seminar internasional bertema "Facing Softening Global Economy: The Need to Strengthen Bank Resolution Preparedness" yang berlangsung selama dua hari Bali.

"Itu sebab mengapa LPS sedunia meminta Indonesia mengadakan workshop atau kursus mengenai crisis preparedness. Jadi ini merupakan suatu kebanggan bagi LPS Indonesia bisa membagikan atau menyampaikan pengalaman-pengalaman (kepada peserta)," tuturnya.

Dia menambahkan, pengalaman LPS untuk mengatasi krisis keuangan didasarkan pada pengalaman dan perjalan sejarah bangsa.

Sebab, Indonesia sudah pernah beberapa kali mengalami krisis keuangan yakni sejak 1965 silam.

Baca juga: Begini Cara Bangkit dari Krisis Finansial Berkepanjangan

Karena itu, melihat sejarah tersebut Indonesia dipandang sangat berpengalaman untuk soal ini.

"Memang di satu sisi, kita adalah salah satu negara mengalami krisis keuangan beberapa kali, dulu 1965, 1998, 2007-2008. Kita lalui cukup baik dan ini membuat Indonesia dipandang baik salah satu negara yang berpengalaman dalam menangani krisis," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com