Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Tembakau Alternatif Masih Tuai Pro Kontra, Perlu Banyak Riset

Kompas.com - 01/09/2019, 18:38 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

SEOUL, KOMPAS.com - Perkembangan produk tembakau alternatif termasuk vape dan produk tembakau yang dipanaskan lainnya masih menuai pro dan kontra.

Hal ini terkait dengan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Ada yang bilang dampak bahayanya lebih rendah, namun ada yang bilang sama saja bahkan lebih parah dari rokok biasa.

Menurut Pendiri dan Ketua YPKP Indonesia Achmad Syawqie Yazid, salah satu cara untuk memecah persoalan tersebut yakni harus memperbanyak riset.

"Harusnya mari kita bicara dengan data yang ada, kita samakan alat ukurnya, mari diteliti lagi, teliti lagi mengumpulkan datanya," ujarnya di sela-sela Asia Harm Reduction Forum (AHRF) ke-13 di Seoul, Korea Selatan, Kamis (29/8/2019).

Baca juga: Asosiasi: Industri Rokok Elektrik RI Sudah Punya Ribuan Pengecer

Saat ini menurut Achmad, penelitian terkait dampak vape di Indonesia masih sangat minim. Padahal kata dia, dari situ bisa terlihat dampak vape kepada kesehatan.

Profesor bidang kesehatan Universitas Padjadjaran (Unpad) itu mengatakan, ia sendiri sudah mengajukan proposal penelitian terkait ada atau tidaknya dampak vape kepada gen tumor.

YPKP berharap pemerintah bisa menaruh perhatian terhadap riset, utamanya terkait penggunaan vape. Hal ini penting karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat konsumsi rokok yang besar di dunia.

Bila terbukti produk tembakau alternatif memiliki dampak yang lebih kecil terhadap kesehatan dari pada rokok biasa, maka para perokok bisa beralih untuk kesehatan yang lebih baik.

Baca juga: Asosiasi Vape Mulai Manfaatkan Akar dan Batang Tembakau dari Petani

Sementara itu Profesor at Lee Kuan Yew of Public Policy, National University of Singapore, Tikki Pengestu mengatakan, minimnya riset merupakan salah satu tantangan produk tembakau alternatif.

Padahal menurutnya, riset-riset perlu dilakukan sehingga pemerintah punya gambaran utuh terkait produk tembakau alternatif.

Hal ini juga penting agar pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang tepat agar masyarakat bisa memiliki kesehatan yang lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Earn Smart
Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Whats New
Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Whats New
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com