Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan dan Listrik | Bank Diminta Hati-hati

Kompas.com - 05/09/2019, 06:14 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan iuran BPJS Kesehatan serta tarif listrik untuk pelanggan 900 VA direspons beragam oleh masyarakat.

Berita tersebut menjadi terpopuler sepanjang hari kemarin, Rabu (5/9/2019). Adapun berita lain yang juga terpopuler adalah peringatan BI kepada bank yang saat ini menghadapi keberadaan fintech.

Berikut daftar berita terpopulernya:

1. "Kado" Belum Habis, Setelah Iuran BPJS Kesehatan, Tarif Listrik 900 VA Juga akan Naik

"Kado" dari pemerintah untuk masyarakat masih akan bertambah setelah rencana kenaikan iuran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan. Kali ini pemerintah berencana mencabut subsidi listrik 24,4 juta pelanggan 900 VA pada 2020.

Hal ini terungkap dalam rapat panitia kerja (Panja) anggaran terkait subsidi di Ruang Badan Anggaran DPR, Selasa (3/9/2019). Pemerintah diwakili oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan) Suahasil Nazara dan jajaran Dirjen Kementerian ESDM, salah satunya Dirjen Ketenagalistrikan Rida Mulyana.

Usul pencabutan subsidi 24,4 juta pelanggan listrik 900 VA datang langsung dari Kementerian ESDM. Alasannya karena 24,4 juta pelanggan tersebut merupakan rumah tangga mampu (RTM).

"Apabila R1 900 VA-RTM dilepas subsidinya maka subsidi listrik menjadi Rp 54,79 triliun," ujar Rida saat memberikan pemaparan. Selengkapnya silakan baca di sini.

2. Gubernur BI: Saya Sudah Ingatkan Dirut Bank, Hati-hati Sekarang Ada Fintech

Gubernur Bank Indonesia ( BI) Perry Warjiyo mengaku sudah mengingatkan direktur utama perbankan terkait kehadiran fintech atau teknologi keuangan.

Menurut Perry, kehadiran peer to peer lending perlu diwaspadai oleh perbankan bila tidak ingin tergilas oleh layanan yang lebih efisien. "Di dunia keuangan saya sudah bilang hati-hati ke direktur perbankan termasuk Pak Tiko (Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo)," ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia Fintech Forum 2019, Jakarta, Rabu (4/9/2019).

"Melalui begitu cepatnya fintech, dulu kredit kecil ke bank untuk dapat kredit, sekarang ada peer to peer lending," sambung dia.

Saat ini kata dia, perkembangan ekonomi digital sudah begitu dalam. Bahkan, jumlah ponsel di Indonesia sudah lebih banyak dari jumlah penduduk yang sebesar 260 juta jiwa. Selengkapnya silakan baca di sini.

3. Harga Emas Naik 10.000

Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk mencapai harga tertinggi. Dikutip dari situs Logam Mulia, Rabu (4/9/2019), harga emas Antam berada di harga Rp 775.000 per gram.

Angka ini mengalami kenaikan Rp 10.000 dibandingkan hari sebelumya yang berada pada angka Rp 765.000 per gram. Sementara itu, harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas mau menjual emas batangan ke Antam adalah Rp 669.000 per gram, atau naik Rp 8.000 dibandingkan sebelumnya pada Rp 691.000 per gram.

Sebagai informasi, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda. Adapun sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen. Selengkapnya, silakan baca di sini.

4. Lakukan Hal Ini Jika Anda Ingin Pensiun 10 Tahun Lagi

Kunci untuk menjalani masa pensiun yang baik adalah mempersiapkan diri secara finansial, termasuk menabung sedini mungkin. Namun terkadang, pikiran mengenai pensiun tetap menghantui Anda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com