Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

KCN Dukung Usaha Presiden Jokowi untuk Dorong Investasi

Kompas.com - 10/09/2019, 16:52 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
- Pelaku usaha mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendorong investasi termasuk foreign direct investment lebih deras lagi ke Indonesia.

“Hal itu adalah sebagai bagian dari upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah terjadinya perlambatan ekonomi global,” kata Presiden Joko Widodo dalam acara Rapat Terbatas tentang Antisipasi Perkembangan Perekonomian Dunia, di Kantor Presiden di Jakarta, Rabu (4/9/2019).

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta semua kementerian yang berkaitan dengan investasi, agar membuka pintu perusahaan-perusahaan yang sudah masuk tapi belum realisasi.

Oleh karena itu, Presiden meminta seluruh kementerian yang berkaitan dengan ekonomi menginventarisir regulasi-regulasi yang menghambat.

Baca juga: Gunakan Dana Non APBN, KCN Lanjutkan Pembangunan Pelabuhan Marunda

“Inventarisir aturan-aturan yang menghambat, regulasi-regulasi yang memperlambat, regulasi-regulasi yang membuat kita lamban itu, ” kata Jokowi.

Presiden mengeluhkan pula minat investasi yang rendah ke Indonesia. Jokowi bahkan berang karena dari 33 perusahaan yang dua bulan lalu keluar dari Tiongkok, 23 memilih di Vietnam, 10 lainnya perginya ke Malaysia, Thailand, dan Kamboja.

“Dari 33 tadi, tidak ada yang ke Indonesia. Tolong ini digarisbawahi,” tegas Presiden seraya mengingatkan, berarti negara ini memiliki persoalan yang harus diselesaikan.

Untuk itu, Jokowi meminta tolong kepada menteri-menetri terkait memberikan pelayanan yang baik kepada para pelaku investasi atau investor. Sebab ini menjadi sebuah solusi dari rendahnya minat investor menanamkan modalnya di Indonesia.

"Dampingi mereka sampai terealisasi, kita jangan kaya pejabat minta dilayani, kita melayani, dah,” tegas Presiden.

KCN dukung presiden

Pada kesempatan terpisah, Dirut PT Karya Citra Nusantara (KCN), Widodo Setiadi mendukung pernyataan presiden tersebut. KCN sendiri adalah pengelola Pelabuhan Marunda

Dia mengakui masih adanya persoalan iklim usaha di negeri ini, yang perlu terus didorong untuk diperbaiki.

Sebagai pelaku usaha, KCN merupakan salah satu investor yang terus berusaha memenuhi komitmen investasinya.

Sebagai informasi, Pelabuhan Marunda telah mengoperasikan satu dermaga, dari rencana semula sebanyak tiga dermaga dengan panjang mencapai 5.350 meter. Pelabuhan ini juga didukung oleh ketersediaan lahan yang cukup sebanyak 100 hektar (ha).

Baca juga: Sesuai Rekomendasi Kemenko Polhukam, PT KCN Lanjutkan Pembangunan Pelabuhan Marunda

Saat ini, KCN telah menginvestasikan dana Rp 3,5 triliun untuk membangun satu dermaga dan sebagian dermaga II. Operator pelabuhan itu siap-siap menuntaskan pembangunan dermaga Pelabuhan Marunda dengan tambahan dana Rp 4 hingga Rp 5 triliun lagi.

“Komitmen investasi kami tetap. Bahkan, kami kini perlu merevisi kembali target tuntasnya semua dermaga dari semula 2020 menjadi 2023. Ini bagian komitmen investasi dan untuk Indonesia,” kata Dirut KCN Widodo Setiadi, Selasa (10/9/2019), seperti dalam keterangan tertulisnya.

Peran Pelabuhan Marunda saat ini adalah pelabuhan penunjang Tanjung Priok. Karena perannya itu, kinerja dwelling time (masa tunggu) pelabuhan di kawasan Jakarta sangat terbantu sehingga kini sudah di kisaran 3 hari dari semula 6 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com