Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Refleksi Akhir Tahun : Begini Cara Tingkatkan Penghasilan di Tahun Depan

Kompas.com - 07/12/2019, 07:51 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Akhir tahun akan segera tiba dan tahun 2020 sudah di depan mata. Beragam rencana mungkin saja sudah disiapkan untuk menjalani tahun yang lebih baik dari tahun ini, termasuk berbagai resolusi yang bisa membawa perubahan dalam kehidupan Anda.

Hal ini memang penting untuk direncanakan sejak jauh-jauh hari, apalagi jika Anda merasa tahun ini berbagai rencana tidak berjalan dengan maksimal. Di antara berbagai perbaikan, perubahan dalam keuangan tentu selalu jadi hal penting yang tidak bisa diabaikan.

Seiring dengan bergantinya tahun, beragam kebutuhan akan meningkat dari sebelumnya dan semua ini tentu membutuhkan biaya. Tak masalah jika Anda punya peningkatan gaji yang cukup tinggi di awal tahun nanti.

Namun jika ternyata hal tersebut masih sulit untuk diharapkan, maka meningkatkan penghasilan dengan cara lain merupakan keputusan paling tepat. Anda bisa mengupayakan mendapatkan sejumlah penghasilan tambahan, di luar penghasilan tetap yang selama ini.

Dapatkan Penghasilan Tambahan

Apakah penghasilan tambahan jadi solusi untuk perbaiki kondisi keuangan Anda di tahun depan? Jika selama ini hanya hidup mengandalkan penghasilan tetap dari pekerjaan yang dilakoni, maka sudah saatnya Anda mengubah kebiasaan ini.

Selain membuat keuangan lebih aktif, sejumlah penghasilan tambahan ini juga akan membuat Anda lebih produktif dari yang dibayangkan dan lakukan selama ini. Tidak selalu sulit, penghasilan tambahan ini bisa saja Anda dapatkan dengan cara yang mudah.

Bagaimana caranya? Begini cara mudah yang bisa Anda lakukan untuk memulai langkah meningkatkan penghasilan sebagai resolusi di tahun mendatang seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Jangan Lupa untuk Punya Motivasi Jadi Bisa Lebih Kaya

Tak dimungkiri jika rasa cepat puas akan membuat seseorang menjadi kurang produktif. Saat merasa hidup sudah nyaman dan cukup, maka Anda tentu tak ingin mendapatkan berbagai hal yang lebih baik lagi ke depannya.

Meskipun ada, kemungkinan keinginan itu tidak akan sebesar ketika Anda belum memiliki apa-apa dan sedang berupaya untuk mendapatkannya. Singkat kata adalah gereget untuk berjuang jadi berkurang.

Contoh: saat menginginkan sebuah mobil yang jadi mobil pertama Anda, maka Anda akan mengupayakan berbagai hal untuk bisa mendapatkannya. Mulai dari menabung, berhemat, atau bahkan mendapatkan jam lembur yang lebih banyak dari biasanya. Tujuannya tentu jelas, ingin mendapatkan mobil baru tersebut secepatnya.

Sebaliknya, jika sudah punya mobil dan merasa cukup nyaman dengan kendaraan tersebut, tentu Anda akan lebih santai dan menikmati hidup apa adanya. Anda tidak akan fokus berhemat, kerja lembur, atau bahkan menabung untuk kebutuhan tersebut.

Artinya, Anda tidak lagi memiliki motivasi kuat untuk membuat kondisi keuangan lebih baik dari saat ini. Hal itu tentu tidak akan membuat keuangan mengalami peningkatan.

Ubah pola pikir dan miliki motivasi yang besar buat sebuah kondisi keuangan yang lebih mapan, bahkan untuk menjadi lebih kaya dari sekarang. Upayakan berbagai hal yang bisa menambah penghasilan mulai saat ini, sehingga Anda bisa menghasilkan lebih banyak uang di tahun depan.

2. Jangan Terlena dan Mudah Puas, Keluarlah dari ‘Comfort Zone’

Sebagian besar orang akan memilih untuk menikmati penghasilan mereka saat ini, meskipun memiliki peluang mendapatkan penghasilan yang jauh lebih baik lagi. Alasannya tentu sangat jelas, sudah terlalu nyaman dan tidak mau meninggalkan semua kenyamanan tersebut untuk alasan apapun.

Jika Anda ingin menambah penghasilan, maka segera keluar dari zona nyaman (comfort zone) sekarang juga. Jika selalu berada di zona nyaman, maka Anda tidak akan pernah memberikan kesempatan kepada diri sendiri buat berkembang dan menikmati kehidupan yang lebih baik di luar sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com