Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Batal Himpun Dana 900 Juta Dollar AS

Kompas.com - 31/12/2019, 17:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membatalkan penghimpunan dana sebesar 900 juta dollar AS atau sekitar Rp12,476 triliun (kurs Rp13.863 per dollar AS).

Dilansir dari Antaranews, Selasa (31/12/2019), Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal di Jakarta menyatakan pembatalan itu dilakukan dengan mempertimbangkan belum tersedianya laporan keuangan limited review atau laporan keuangan audit hingga tanggal pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dapat dijadikan dasar penentuan transaksi material.

"Hal itu sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama," papar Fuad Rizal dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca juga: Garuda Indonesia Cari Dana Rp 12,6 Triliun untuk Bayar Utang

Penghimpunan dana sebesar itu sedianya untuk pelaksanaan pembiayaan kembali (refinancing) utang perseroan. Hal ini sebagaimana telah disampaikan ke publik pada 16 Desember 2019 lalu melalui BEI.

Saat ini, Fuad Rizal mengatakan perseroan sedang mengkaji opsi lain dalam penghimpunan dana yang akan jatuh tempo dengan tetap mematuhi ketentuan yang berlaku.

"Perseroan saat ini masih melakukan pengkajian alternatif pendanaan lain untuk memastikan tetap terealisasinya tujuan refinancing utang keuangan yang jatuh tempo dalam satu tahun dengan tetap mematuhi ketentuan yang berlaku," paparnya.

Baca juga: Garuda Indonesia Punya 7 Anak dan 19 Cucu Perusahaan

Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi pada 16 Desember 2019 lalu melalui BEI disebutkan, perseroan memiliki utang keuangan yang jatuh tempo dalam satu tahun sebesar 1.636 juta dollar AS dan utang keuangan yang jatuh tempo di atas satu tahun sebesar 77 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com