Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/01/2020, 14:40 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) turut merugi akibat banjir yang terjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada awal 2020.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), M Ikhsan Ingratubun kepada Kompas.com pada Kamis (2/1/2020).

"Itu (Banjir) akan mempengaruhi sektor UMKM," kata Ikhsan.

Baca juga: Banjir Jabodetabek, Bisnis Ritel dan Logistik yang Paling Terdampak

Biasanya kata dia, pada malam tahun baru banyak pelaku UMKM yang omzetnya naik. Namun akibat curah hujan yang tinggi sejak Selasa (31/12/2019), banyak pelaku UMKM yang merugi karena minimnya pembeli.

Apalagi pada Rabu (1/1/2019), terjadi banjir yang meluas di Jabodetabek sehingga membuat banyak pelaku UMKM tak berjualan, produksinya terhenti, atau menutup sementara warung atau tokonya.

"Karena yang biasa berjualan, malah enggak bisa jualan. Contohnya, saat malam tahun baru orang jualan jagung enggak bisa," jelasnya.

Baca juga: Sri Mulyani Monitor Kerugian Banjir Jabodetabek

Di sisi lain, benjir juga menghambat logistik pengiriman barang produksi UMKM. Apalagi banjir juga menyebabkan sejumlah ruas tol di Jabodetabek harus ditutup.

"Ya itu sangat mempengaruhi. Jadi sebenarnya dari sisi musibah dan seterusnya itu sektor UMKM pasti tertimpa. Terus juga sektor industri, karena misalnya jalan tolnya macet, kan enggak bisa mengirim barang kan," ungkapnya.

Pantauan Kompas.com, banyak pedagang kecil yang terpaksa menutup dagangannya pada awal 2020 karena banjir.

Baca juga: Jakarta Banjir, Pengusaha: Omzet Anjlok...

Sementara pada Kamis (2/1/2019) pagi, banjir sudah mulai surut para pedagang mulai kembali menjajakan dagangannya di kawasan Kecamatan Pinang, Tangerang, Banten,

"Iya kemarin tutup, banjir sudah setinggi lutut, jadi ini sudah surut kita mualai jualan lagi," kata seorang penjual bensin Pertamini di Ciledug, Tangerang.

Selain itu, banyak pemilik warung atau pengusaha kecil yang mulai membersihkan warungnya. Sebagian sudah mulai berjualan.

Sementara itu, hingga kini masih belum tercatat berapa nilai total dari kerugian pada sektor-sektor UMKM tersebut.

Baca juga: Jabodetabek Banjir, PLN Sudah Nyalakan 2.437 Gardu Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com