Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Usulkan Harga Gas untuk Industri Diturunkan

Kompas.com - 06/01/2020, 14:26 WIB
Wayan A. Mahardhika,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bakal mengajukan beberapa usulan ke Presiden Joko Widodo, salah satunya untuk menurunkan harga gas industri.

Dalam jumpa pers di Kementerian Perindustrian, Senin (6/1/2020), Agus mengatakan seharusnya harga gas dapat diturunkan menjadi 6 dollar AS per MMBtu untuk industri tekstil dan produk tekstil (TPT) hulu.

Ini sesuai dengan implementasi Peraturan Presiden Nomor 40/2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi untuk Industri Tertentu.

Baca juga: Kemenperin Akui Harga Gas untuk Industri Tak Kompetitif

Ia menilai harga saat ini harga sebesar 9-12 dollar AS per MMBtu dinilai terlalu memberatkan industri dalam negeri.

Untuk itu, dengan pengurangan pengurangan porsi pemerintah dari hasil kegiatan kontraktor kontrak kerja sama (K3S), sebesar 2,2 dolar AS per MMBtu harusnya mampu mengurangi harga gas.

"Jika porsi pemerintah bisa dikurangi maka harganya bisa dikurangi dari 9 dollar AS," kata Agus.

Selanjutnya, untuk menjamin ketersediaan gas untuk industri dengan harga spot 4,5 dollar AS, K3S diwajibkan memasok gas untuk domestic market obligation (DMO), kepada PGN.

Terakhir, bagi perusahaan swasta yang belum memiliki jaringan gas nasional, maka akan diberikan kemudahan untuk melakukan import dengan tujuan pengembangan kawasan industri.

"Perlu dicatat bahwa perusahaan yang diberikan tugas untuk mengimpor gas itu hanya menyuplai gas untuk kebutuhan industri," terang Agus.

Baca juga: DPR Dorong Penurunan Harga Gas untuk Industri

Sebelumnya dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronik (ILMATE) Kemenperin, Harjanto menjelaskan, ada tiga faktor yang membuat industri di Indonesia sulit berkompetisi.

"Yang membuat industri kita tidak kompetitif, dari segi eksternal adalah harga energi (gas), lingkungan yang berasal dari limbah B3, dan logistic cost. Sementara, faktor internalnya karena mesin kita sudah lama," ungkapnya.

Persoalan lain dari gas, yaitu sulitnya mendapatkan energi tersebut meski harganya sesuai dengan biaya perseroan.

"Mendapatkan harga gas 6 dollar AS, tetapi pada faktanya mendapatkan harganya sesuai tetapi barangnya tidak ada," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com