Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Zakat Ajak Investor Berbagi Lewat Wakaf Saham

Kompas.com - 21/01/2020, 13:31 WIB
Rina Ayu Larasati,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga filantrofi Rumah Zakat bersama MNC Sekuritas bekerja sama untuk mendapatkan manfaat dana dari wakaf saham.

Chief Executive Officer (CEO) Rumah Zakat Indonesia Nur Efendi menejelaskan wakaf saham merupakan jenis wakaf produktif dengan kategori aset bergerak yang mekanisme pengelolaannya hampir sama dengan wakaf harta lainnya.

"Jadi muzakki atau wakif (pewakaf) bisa mewakafkan seluruh sahamnya dengan mempertahankan pokoknya, tetapi dividennya akan kita pergunakan untuk kemaslahatan Indonesia," ucapnya saat berada di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (21/01/2019)

Menurut Nur, nantinya investor bisa berinvestasi sekaligus berbagi melalui wakaf.

Hasil dari wakaf saham ini nantinya akan dipergunakan untuk membangun perekonomian di desa.

Nur mengatakan pihaknya telah memberdayakan kurang lebih 35 juta penerima manfaat melalui program Desa Berdaya yang tersebar di 1.620 titik, dari Aceh sampai Papua. 

"Kami targetkan pada 2023 dapat hadir di 15.000 titik dari Aceh sampai Papua," ucapnya.

Baca juga: Potensi Besar, Wakaf Produktif Belum Tersosialisasi dengan Baik

Sementara itu Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina juga menyambutkerja sama ini secara positif.

Menurutnya, hal ini bisa meningkatkan kapasitas perdagangan syariah di BEI. Terlebih lagi, perkembangan pasar modal syariah di Indonesia saat ini juga berbanding lurus dengan pertumbuhan investor syariah MNC Sekuritas.

Menurut Susy, peningkatan jumlah investor syariah MNC Sekuritas per Desember 2019 mencapai 78 persen dibandingkan dengan tahun 2018.

Berdasakan data BEI per Desember 2019, jumlah investor saham syariah di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 54 persen menjadi menjadi 68.599 investor, dari sebelumnya 44.536 investor di akhir 2018.

"Potensi yang terbuka lebar dari ceruk syariah inilah yang terus digarap secara konsisten oleh MNC Sekuritas," kata Susy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com