Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kru Batik Air Sempat Kaget karena Harus Ikut Masa Observasi 14 Hari di Natuna

Kompas.com - 15/02/2020, 21:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kru pesawat Batik Air yang melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China ke Natuna mengaku sempat kaget saat tahu awak kabin harus turut diobservasi.

"Pada saat ke Batam dan kami dikirim untuk masa observasi, tentunya kami terkejut dengan kejadian ini (harus ikut diobservasi). Kenapa 14 hari? Enggak 7 hari. Observasi selama 14 hari tentunya itu ngeri-ngeri sedep," kata pilot Batik Air yang turut dalam evakuasi, Destyo Usodo di Jakarta, Sabtu (15/2/2020).

Kendati demikian, pihaknya mesti mematuhi mengingat hal tersebut adalah prosedur dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan perintah pemerintah.

Baca juga: Lion Group Sambut 18 Awak Pesawat "Misi Corona" dari Natuna

"Jadi kami tunduk patuh arahan dari pemerintah. Itu juga kan untuk kebaikan kita semua. Kalau kita pulang belum 14 hari ada yang tidak diinginkan kan bumerang juga buat kita semua," terang Destyo.

Sebenarnya, kata Destyo, ikut observasi selama 14 hari telah diarahkan sebelumnya oleh pihak perusahaan. Namun saat itu belum ada kejelasan kru pesawat bakal ditempatkan di Batam atau ikut ke Natuna.

Namun, dia mengaku bangga bisa ikut misi kemanusiaan ini. Sebab, 18 kru pesawat adalah keu yang telah dipilih oleh perusahaan. Artinya, mereka dipercaya oleh perusahaan.

"Kami komit ini adalah tugas mulia dan kita bekerja tanpa ada pikiran negatif apapun dan positif hingga kembali," ujarnya.

Sembari menunggu waktu observasi selesai, mereka menyibukkan diri melakukan berbagai hal, seperti olahraga sore, senam aerobik, hingga berkomunikasi dengan para TNI AU.

"Intinya banyak kegiatan yang positif. Kita saling menguatkan dan mempererat tali silaturahmi. Hal itu membuat kami gembira dan sukacita sehingga itu menjadi imun agar tidak gampang sakit," terangnya.

Sebagai informasi, WNI yang telah dievakuasi dari Wuhan, China telah kembali ke Jakarta pada Sabtu (15/2/2020). WNI berserta awak pesawat yang turut serta dalam evakuasi tersebut dipulangkan usai melangsungkan masa observasi di Natuna selama 14 hari.

Sebelum pemulangan, mereka telah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan terakhir pada Sabtu pagi. Hasilnya, para WNI dan awak pesawat dinyatakan sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com