Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di AS, Masker dan Hand Sanitizer Banyak Dicuri dari Rumah Sakit

Kompas.com - 11/03/2020, 13:15 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepanikan terkait wabah virus corona di Amerika semakin parah. Warga yang ketakutan terpaksa mencuri pembersih tangan dan masker bedah dari rumah sakit.

Seorang dokter di Kentucky, Dr. Brett Oliver, mengatakan pembersih tangan banyak yang hilang dari ruang pasien. Selain itu, produk kesehatan seperti pembersih tangan menjadi barang yang banyak dicari.

Setelah peredarannya cukup langka, harganya juga terus melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Orang-orang bahkan cenderung menimbun untuk persediaan di rumah.

Otoritas terkait sebelumnya sudah merekomendasikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air secara menyeluruh. Tetapi ketika itu tidak tersedia, masyarakat bisa menggunakan pembersih tangan dengan kandungan 60 persen alkohol menjadi pengganti yang masuk akal.

Baca juga: Penjual Online Jual Masker dengan Harga Mahal, Ini yang Dilakukan Asosiasi E-Commerce

"Saya sudah sering berinteraksi dengan banyak orang sakit, tetapi saya belum pernah mengalami tingkat ketakutan seperti saat ini," kata Oliver, mengutip CNBC, Rabu (11/3/2020).

Bukan hanya pembersih tangan saja, seorang dokter pengobatan darurat di Maryland dan Washington D.C., Chesney Fowler mengatakan para perawat sekarang secara rutin menghitung jumlah masker bedah biru setiap jam pergantian shift.

Banyak orang mengambil persediaan masker dan hand sanitizer karena takut stok habis dan tidak dapat membelinya secara online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com