Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Air hingga Alibaba, Bisnisnya Berkembang karena Bencana...

Kompas.com - 25/03/2020, 10:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Virus corona (Covid-19) membawa krisis tak terduga bagi perekonomian dunia, menyebabkan tidak stabilnya pasar keuangan hingga menggerus pendapatan dunia usaha.

Namun rupanya, akademisi dan praktisi bisnis Rhenald Kasali menceritakan banyak bisnis yang justru berkembang dari krisis, termasuk saat tsunami Aceh tahun 2004 hingga fenomena virus SARS tahun 2003.

Rhenald menuturkan, salah satu industri yang berkembang dari krisis adalah Susi Air, perusahaan penerbangan milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Baca juga: Dari Duka Tsunami Aceh, Ada Jejak Cikal Bakal Susi Air

Dia bercerita, pesawat kecil milik Susi merupakan satu-satunya pesawat yang bisa membantu para relawan keluar dari kawasan Aceh setelah menyalurkan bantuan.

Pesawat berbodi kecil itu justru punya kelebihan menjadi sarana transportasi bagi relawan yang wara-wiri ke Aceh pada saat itu.

"Awalnya (pesawat itu) bukan untuk penumpang. Tadinya pesawat digunakan untuk mengangkut ikan hidup dan lobster yang mau diekspor. Tapi aksi kemanusiaan itu menyadarkan Ibu Susi bahwa pesawat kecil ini juga bisa dipakai untuk penumpang," kata Rhenald dalam konferensi video, Selasa (24/3/2020).

"Jadi lahirnya Susi Air itu adalah di era tsunami," lanjutnya.

Baca juga: Periode Suram Alibaba Gara-gara Wabah Corona

Menilik lebih jauh, Rhenald juga menceritakan beberapa perusahaan dunia yang tumbuh karena krisis. Kali ini, krisis SARS pada Mei 2003 yang melanda beberapa negara, termasuk China.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

60 Kloter Penerbangan Haji 'Delay', Menhub Minta Garuda Berbenah

60 Kloter Penerbangan Haji "Delay", Menhub Minta Garuda Berbenah

Whats New
2 Cara Cek Mutasi Rekening BCA lewat HP

2 Cara Cek Mutasi Rekening BCA lewat HP

Spend Smart
Hingga April 2024, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 20,16 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 20,16 Juta

Whats New
KA Banyubiru Layani Penumpang di Stasiun Telawa Boyolali Mulai 1 Juni 2024

KA Banyubiru Layani Penumpang di Stasiun Telawa Boyolali Mulai 1 Juni 2024

Whats New
Ekonom: Iuran Tapera Tak Bisa Disamakan Dengan BPJS

Ekonom: Iuran Tapera Tak Bisa Disamakan Dengan BPJS

Whats New
Pertamina-Medco Tambah Aliran Gas ke Kilang LNG Mini Pertama di RI

Pertamina-Medco Tambah Aliran Gas ke Kilang LNG Mini Pertama di RI

Whats New
Strategi Industri Asuransi Tetap Bertahan saat Jumlah Klaim Kian Meningkat

Strategi Industri Asuransi Tetap Bertahan saat Jumlah Klaim Kian Meningkat

Whats New
Baru Sebulan Diangkat, Komisaris Independen Bank Raya Mundur

Baru Sebulan Diangkat, Komisaris Independen Bank Raya Mundur

Whats New
Integrasi Infrastruktur Gas Bumi Makin Efektif dan Efisien Berkat Inovasi Teknologi

Integrasi Infrastruktur Gas Bumi Makin Efektif dan Efisien Berkat Inovasi Teknologi

Whats New
CEO Singapore Airlines Ucapkan Terima Kasih ke Staf Usai Insiden Turbulensi

CEO Singapore Airlines Ucapkan Terima Kasih ke Staf Usai Insiden Turbulensi

Whats New
BTN-Kadin Garap Pembiayaan 31 Kawasan Industri di Jabar

BTN-Kadin Garap Pembiayaan 31 Kawasan Industri di Jabar

Whats New
Pembiayaan Baru BNI Finance Rp 1,49 Triliun pada Kuartal I 2024, Naik 433 Persen

Pembiayaan Baru BNI Finance Rp 1,49 Triliun pada Kuartal I 2024, Naik 433 Persen

Whats New
Asosiasi Pekerja Tolak Pemotongan Gaji untuk Iuran Tapera

Asosiasi Pekerja Tolak Pemotongan Gaji untuk Iuran Tapera

Whats New
TRON Hadirkan Kendaraan Listrik Roda Tiga untuk Kebutuhan Bisnis dan Logistik

TRON Hadirkan Kendaraan Listrik Roda Tiga untuk Kebutuhan Bisnis dan Logistik

Whats New
Asosiasi: Permendag 8/2024 Bikin RI Kebanjiran Produk Garmen dan Tekstil Jadi

Asosiasi: Permendag 8/2024 Bikin RI Kebanjiran Produk Garmen dan Tekstil Jadi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com