Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Air hingga Alibaba, Bisnisnya Berkembang karena Bencana...

Kompas.com - 25/03/2020, 10:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

SARS di China membantu salah satu perusahaan Top 5 dunia, Alibaba, tumbuh lebih subur. Saat fenomena SARS terjadi, Alibaba mencetuskan Taobao, sebuah situs berbelanja dalam bahasa mandarin.

Taobao muncul mengantarkan bahan makanan dari rumah ke rumah saat warga China sulit keluar tempat tinggalnya akibat lockdown.

"Itu sebabnya di Alibaba tiap tahun ada acara yang disebut sebagai family date (Alibaba Day) karena barang- barang jualan pada saat itu diantar oleh keluarga, murid-murid Jack Ma, dari rumah ke rumah. Dan justru hidup dan berkembang besar karena SARS," ungkap Rhenald.

Baca juga: Punya Toko Online? Ini Saran Alibaba Supaya Bisnis Anda Bisa Maju

Begitu pun dengan JD.com. Waktu itu, JD.com berencana memperluas jaringannya dengan membangun 45 toko baru.

Namun saat SARS terjadi, JD.com justru beralih menggunakan platform online akibat tak bisa lagi berjualan offline karena diterjang virus.

Lantas, bagaimana dengan wabah corona?

Rhenald bilang, wabah corona yang mewajibkan masyarakat belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah mampu menggeser pola hidup masyarakat.

Murid yang biasanya belajar dengan sistem manual, mulai mengakses ponsel masing-masing dan memanfaatkan ruang belajar online.

Baca juga: Kebijakan Kerja dari Rumah Bikin Miliarder Ini Tambah Kaya, Kok Bisa?

"Masyarakat mulai memanfaatkan ruang untuk konferensi video, seperti Zoom yang digunakan untuk diskusi dan belajar. Menggunakan telemedika, karena orang takut ke rumah sakit yang menjadi penyebaran virus. Jadi inilah opportunity yang muncul," ujarnya.

Ketika kondisi dan pola masyarakat berubah, pelaku usaha dituntut untuk terus berinovasi dan berkreasi mengikuti perkembangan zaman.

"Oleh karena itu maka menggunakan AI (kecerdasan buatan) merupakan tuntutan dalam komunikasi dengan kedekatan MO (Mobilisasi dan Orkestrasi)," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com