Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Penyalur Dana Kartu Prakerja, OVO Sebut Tidak Ambil Untung

Kompas.com - 15/05/2020, 13:37 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra mengatakan, pihaknya tidak mendapatkan keuntungan sedikitpun dalam keterlibatannya membantu pemerintah menyalurkan dana dalam program Kartu Prakerja.

“Keterlibatan OVO dalam membantu penyaluran dana prakerja di era Covid-19 ini sifatnya kami ingin berkontribusi dan ikut menyumbang. Jadi OVO tidak mendapatkan fee dalam menjalankan fungsi OVO untuk mendistribusikan dana insentif ke masyarakat,” kata Karaniya dalam video converence, Kamis (14/5/2020).

Menurut dia, OVO memberikan bantuan 6 tenaga engineers untuk melakukan maintenance Kartu Prakerja. Mereka merupakan karyawan OVO yang mendapat upah dari OVO untuk diperbantukan membangun penyaluran dana Kartu Prakerja.

Baca juga: Cara Cairkan Saldo Kartu Prakerja di OVO, LinkAja dan GoPay

Di sisi lain sebut Karaniya, keterlibatan OVO tersebut bisa memangkas masalah-masalah yang selama ini terjadi dalam penyaluran bansos sehingga bantuan bisa diberikan tepat sasaran. Misalkan saja masalah data kependudukan yang tidak update ataupun nominal dana yang disunat.

“Ini satu hal yang penting untuk disosialisasikan. Dengan adanya pemanfaatan platform teknologi digital, maka akan memotong intermediary problem yang selama ini menghantuai program bansos yang dilaksansakan secara offline seperti dana yang disunat dan sebagainya,” tambah dia.

Karaniya menilai masalah data kependudukan merupakan salah satu kendala yang sering muncul dalam penyaluran bansos termasuk dana prakerja. Maka dari itu, hadirnya platform digital bisa menjadi sarana untuk perbaikan dan pendataan ulang dari para penerima insentif prakerja.

“Memang ada cukup banyak peserta yang sudah mendaftar dan ternyata data kependudukannya tidak match dengan data di OVO. Maka dari itu, kami berkomunikasi dengan kartu prakerja untuk perbaikan data. Kalau penyaluran offline hal seperti ini lewat, tapi teknologi digital, kita bisa double check,” jelasnya.

Baca juga: Transaksi Tokopedia Pakai OVO, Apakah Data Bocor? Lakukan Hal Ini

Karaniya menegaskan dengan kemunculan platform digital maka perlahan perbaikan data kependudukan akan diperbaiki dan terkoneksi satu sama lain. Sehingga tidak hanya Kartu Prakerja saja yang bisa menggunakan platform digital, namun juga skema bansos lainnya.

“Saya rasa ini bisa menjadi solusi yang sangat baik dimana pemerintah mudah melakukan distribusi bansos secara targeting dan tepat sasaran. Saya juga sering usulkan ke kementerian lain, sebagai platform nasional bukan hanya penyaluran bansos tapi juga untuk mengatasi kemiskinan,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com