Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN Rombak Direksi, Suko Hartono Jadi Dirut

Kompas.com - 15/05/2020, 17:21 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk merombak jajaran direksinya. Hal tersebut dilakukan saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PGN yang dilaksanakan pada hari ini Jumat, (15/52020).

Dalam RUPST tersebut, PT Pertamina selaku pemegang surat kuasa dari Kementerian BUMN atas PGN merombak posisi direktur dan komisaris di perseroan tersebut.

Pertama, mengangkat Suko Hartono untuk menggantikan Gigih Prakoso dari jabatan Direktur Utama PT PGN Tbk. Lalu, menunjuk Fariz Azis untuk menggantikan Dilo Seno dari jabatan Direktur Komersial PGN.

Baca juga: Harga Gas Diturunkan, PGN Minta Insentif

Selanjutnya, mengangkat Beni Syarif Hidayat untuk menggantikan Desima Equalita Siahaan dari posisi Direktur SDM & Umum PGN.

Terakhir, mencopot Mas’ud Khamid dari jabatan Komisaris di PGN untun menggantikan posisi Warih Sadono.

Dengan perombakan tersebut, maka susunan direksi dan komisaris PT PGN Tbk yang bari sebagai berikut:

Direksi
-Direktur Utama : Suko Hartono
-Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Redy Ferryanto
-Direktur Keuangan : Arie Nobelta Kaban
-Direktur Komersial : FarizAzis
-Direktur SDM dan Umum : Beni Syarif
-Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Syahrial Mukhtar

Komisaris
-Komisaris Utama : Arcandra Tahar
-Komisaris : Luky Alfirman
-Komisaris Independen : Kiswodarmawan
-Komisaris Independen : Paiman Rahardjo
-Komisaris Independen : Christian H. Siboro
-Komisaris : Warih Sadono

Baca juga: Ini Rincian Bantuan Rp 152 Triliun dari Pemerintah untuk BUMN


Selain perombakan direksi dan komisaris, pada RUPST PGN yang digelar hari ini juga memutuskan pembagian deviden tahun buku 2019 sebesar Rp 1 triliun atau Rp 41,56 per lembar saham kepada pemerintah dan pemegang saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com