Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tiru Singapura dan Korsel yang Pekerjakan PNS dengan Jumlah Minim

Kompas.com - 06/07/2020, 16:35 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo tengah belajar dari negara-negara lain seperti Singapura dan Korea Selatan dalam hal reformasi birokrasi.

Hal ini dilakukan, lantaran keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan adanya reformasi birokrasi terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) serta pemangkasan jumlah para pejabat eselon menjadi dua level.

"Kami mencoba pola-pola Singapura, negara kecil atau negara kecamatan cukup dengan 300 orang saja dan bisa. Korea Selatan juga bisa," ujarnya saat melakukan rapat kerja dengan Komisi II DPR RI, Jakarta, Senin (6/7/2020).

Baca juga: Birokrasi Belum Ramping, Tunjangan Kinerja PNS Terancam Ditunda

Reformasi birokrasi ASN ini, lanjut Tjahjo, ternyata sudah direncanakan sejak era jabatan Menpan RB dipimpin oleh TB Silalahi saat itu. Namun, rencana tersebut tidak berjalan alias tersendat.

"Kalau melihat kayak Korea Selatan, reformasi birokrasi juga menyangkut perubahan kabinet tahun 2000. Itu yang Kemenpan RB persiapkan. Dan sekarang ada Kemenristek kita persiapkan juga perpresnya bagaimana lembaga-lembaga riset ini. Itu kan menyeluruh," katanya.

Tjahjo juga kembali mengungkapkan kesulitannya untuk memangkas para ASN termasuk pejabat eselon III, IV, dan eselon V.

"Tapi problemnya enggak bisa (memberhentikan langsung). Kayak guru, menyangkut passing, enggak bisa," ucapnya.

Di sisi lain, Tjahjo merasa sadar dengan adanya kondisi wabah virus corona (Covid-19) yang melanda justru mampu menghemat anggaran negara. Salah satunya penghematan anggaran konsumsi serta perjalanan transportasi dan juga biaya perjalanan tugas luar daerah.

"Ada pandemi covid ini kita akui baru sadar kita. Ternyata efisiensinya besar sekali. Biaya konsumsi enggak ada, transportasi juga berkurang, yang harus dari daerah ke Jakarta, praktis tidak ada. Di samping juga perlu reformasi lagi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com