Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Phapros Siap Dukung Pengujian Vaksin Covid-19

Kompas.com - 28/07/2020, 20:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Phapros Tbk Hadi Kardoko mengatakan, pihaknya akan tetap berkontribusi dalam pengujian klinis vaksin sinovac yang diharapkan bisa menjadi obat penangkal virus corona (Covid-19).

"Phapros adalah bagian dari Kimia Farma Group. Kalau bicara lebih dalam lagi, Phapros bagian dari holding farmasi. Artinya, baik Kimia Farma, Indofarma, maupun Phapros pasti akan saling support yang mana vaksin akan sampai ke masyarakat. Terutama ini untuk merah putih juga gitu," katanya dalam konfrensi pers virtual, Selasa (28/7/2020).

Untuk itu, Phapros akan terus berkoordinasi dengan perusahaan induknya tersebut untuk memenuhi kebutuhan vaksin sinovac apabila berhasil melewati fase uji klinis tahap ketiga.

Baca juga: Daftar Jadi Relawan, Stafsus Erick Thohir Siap Disuntik Vaksin Covid-19

"Intinya kita akan tetap memberikan kontribusi apa yang bisa kita lakukan bila nanti akan berkolaborasi. Kami akan berkoordinasi dengan holding farmasi. Kami akan saling support terkait pemenuhan itu," ucapnya.

Sebanyak 2.400 calon vaksin Covid-19 dari perusahaan China, Sinovac Biotech Ltd, tiba di Indonesia pada 19 Juli lalu. Bakal vaksin itu akan diuji klinis di laboratorium di dalam negeri. Uji klinis di Indonesia akan dilakukan selama 6 bulan.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir sebelumnya mengatakan, calon vaksin yang dikirim Sinovac akan diuji klinis tahap tiga di Indonesia.

"Jika uji klinis vaksin Covid-19 fase tiga lancar, Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal pertama 2021. Kami mempersiapkan fasilitas produksi kapasitas maksimal 250 juta dosis," kata Honesti dalam keterangannya.

Sebelum uji klinis dilakukan, sejumlah tahapan lain harus disiapkan, seperti pengujian di laboratorium Bio Farma. Menurut rencana, uji klinis dilakukan di Pusat Uji Klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung. Pengujian melibatkan 1.620 subyek riset berusia 18-59 tahun dengan kriteria tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com