Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kekayaan Terawan, Jenderal TNI yang Kini Jadi Menkes

Kompas.com - 30/07/2020, 10:51 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber LHKPN

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa tak kenal dengan Terawan Agus Putranto. Namanya mulai dikenal publik sejak menjabat Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Saat memimpin rumah sakit militer pusat tersebut, Terawan memperkenalkan terapi cuci otak bagi penderita stroke.

Terapi tersebut sempat memicu kontroversi setelah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menganggap metode Digital Substraction Angogram (DSA) atau brain wash untuk pengobatan stroke belum teruji secara klinis.

Namanya semakin banyak muncul di pemberitaan media massa ketika ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019 - 2024.

Karier Terawan banyak dihabiskan sebagai dokter militer, dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal (Letjen). Pada tahun 2009, dirinya sempat dipercaya sebagai dokter Kepresidenan.

Baca juga: Mengintip Kekayaan Faida, Bupati Jember yang Dimakzulkan

Pria kelahiran 5 Agustus 1964 ini merintis kariernya sebagai tenaga kesehatan di TNI AD setelah lulus dari Fakultas Kedokteran UGM. Tugasnya sempat berpindah-pindah dari mulai Lombok, Bali, dan Jakarta.

Beberapa tahun kemudian, Terawan melanjutkan pendidikan dokternya di Departemen Spesialis Radiologi Universitas Airlangga Surabaya. Kemudian dokter Terawan mengambil program doktor di Universitas Hasanuddin (Unhas) pada 2016.

Memulai karier sebagai dokter militer hingga diangkat menjadi Menkes, berapa kekayaan Terawan?

Terawan terakhir kali melaporkan kekayaannya di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2019 dengan total kekayaan mencapai Rp 90,6 miliar atau tepatnya Rp 90.605.948.595.

Baca juga: Mengintip Kekayaan Gubernur Jawa Tengah 2 Periode Ganjar Pranowo

Harta Terawan, sebagaimana dilaporkan di LHKPN, terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017 saat awal menjabat di RSPAD, total hartanya sebesar Rp 67,49 miliar.

Setahun kemudian hartanya naik menjadi Rp 78,26 miliar pada laporan LHKPN 31 Desember 2018.

Dari keseluran harta yang dilaporkan Terawan pada Desember 2019, sebagian besar hartanya berbentuk kas dan setara kas yang nilainya mencapai Rp 72.474.068.595.

Kekayaan lain yang terbesar disumbang dari aset properti. Terawan diketahui memiliki 15 bidang tanah dan bangunan yang banyak tersebar di Jakarta dan Bogor. Terawan melaporkan di LHKPN tidak memiliki hutang.

Baca juga: Mengintip Harta Kekayaan Ibas dan Sepak Terjangnya sebagai Politikus

 

Keseluran aset properti tersebut memiliki taksiran nilai Rp 14.299.880.000. Dari total 15 kepemilikan aset properti tersebut, sebanyak 14 bidang tanah dan bangunan merupakan hasil sendiri atau bukan warisan atau hibah. 

Kemudian aset lainnya berupa alat transportasi dan mesin senilai Rp 3.832.000.000. Kendaraan termewah yang dimiliki Terawan yaitu Alphard 3.5 Q A/T Tahun 2018 senilai Rp 1,6 miliar.

Lalu mobil mewah lainnya yakni mobil Lexus RX200T tahun 2017 dengan taksiran Rp 1,1 miliar dan Alphard G tahun 2016 dengan taksiran harga Rp 800 juta.

Kendaraan lainnya yang dilaporkan Terawan yakni Honda CRV. Lalu kendaraan roda dua antara lain Kawasaki ZR800B, Honda CBR, dan Honda Beat.

Baca juga: Berapa Harta Kekayaan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com