Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini Jebakan Produktivitas Terbesar dan Cara Memperbaikinya

Kompas.com - 02/08/2020, 06:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap hari, ponsel kita berdering memberitahu pesan, berita utama, atau hanya sebuah notifikasi dari sosial media. Setidaknya, orang-orang akan menghabiskan waktu 5 jam setiap hari untuk berselancar di internet maupun memeriksa notifikasi itu.

Beberapa orang bahkan cemas bila tak buru-buru melihat pesan, takut ketinggalan informasi mendesak dari rekan kerja.

Namun sebetulnya, betapa berbahayanya mengadopsi cara ini dalam kehidupan sehari-hari, karena menyebabkan kita untuk melakukan precrastinate.

Baca juga: 20 Persen PNS Tidak Produktif Bakal Diberhentikan? Begini Aturannya

Precrastinate adalah jebakan produktivitas di mana kita menjadi terburu-buru melakukan tugas.

Tergesa-gesa jadi percuma

Banyak orang beranggapan, orang yang produktif adalah yang mampu menyelesaikan banyak hal dalam waktu sesingkat mungkin. Padahal, produktif seharusnya menyalurkan perhatian dan fokus Anda ke pekerjaan yang paling penting, serta menyelesaikannya dengan seksama.

"Sama seperti menunda-nunda pekerjaan dapat membahayakan produktifitas, precrastinate bisa sama buruknya," kata penulis buku soal produktifitas, Chris Bailey dikutip CNBC, Minggu (2/8/2020).

Mengapa kita terburu-buru?

Penelitian tentang precrastinate tidak dapat disimpulkan. Beberapa orang berspekulasi bahwa terburu-buru melakukan pekerjaan berhubungan dengan "efek urgensi belaka". Efek ini mendorong kita memilih tugas dengan tenggat waktu pendek yang dianggap lebih mendesak daripada pekerjaan yang memiliki tenggat waktu panjang, yang mungkin benar-benar memegang kepentingan terbesar.

Baca juga: Tidak Bekerja akibat Pandemi Corona? Begini Caranya Tetap Sibuk dan Produktif

Lantas, bagaimana cara menghindarinya?

Cara menghindari precrastinate dimulai dengan kesadaran dan niat. Berikut ini taktik yang bisa Anda gunakan untuk mengidentifikasi kesalahan produktifitas dan cara menghindarinya.

1. Pilah tugas

Penting bagi Anda memilah-milah tugas sebelum memgerjakannya. Ketahuilah tugas mana yang sekiranya bisa Anda selesaikan dalam beberapa menit. Selesaikan tugas itu terlebih dahulu untuk membantu Anda menghilangkannya dari atensi.

2. Atur

Sebaiknya, Anda mengatur apa yang harus dilakukan. Catatlah janji, tugas, dan ide-ide yang muncul di ponsel pintar agar Anda bisa mengaturnya.

Selain membebaskan pikiran dari hal-hal yang telah dicatat, Anda dapat dengan mudah memutuskan ke tugas mana energi perlu digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com