Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Berbekal Layanan Grab, Pelaku UMKM Mampu Bertahan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 18/08/2020, 19:11 WIB
Agung Dwi E,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemanfaatan teknologi digital, seperti layanan Grab, di masa pandemi Covid-19 ternyata mampu memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat. Hal ini dialami Sumarni (42), salah satu pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Surabaya, Jawa Timur.

Di tengah UMKM lain mulai merasakan krisis akibat pandemi, Toko Jaya Merr milik Sumarni justru dapat bertahan.

“Saya (bahkan) bisa mempertahankan karyawan satu-satunya yang sudah membantu sejak pertama kali membuka usaha,” tutur Sumarni.

Kemampuan bertahan di masa pandemi tersebut berkat keterbukaan Sumarni dengan layanan digital GrabKios milik Grab. Saat mengetahui layanan tersebut, ia pun tertarik untuk bergabung.

Ia sadar, untuk memajukan usaha, adaptasi dengan teknologi diperlukan. Mulanya, Sumarni berpikir akan kesusahan untuk menyesuaikan diri. Namun, ia justru menemui hal sebaliknya.

“Menjadi agen GrabKios ternyata mudah dan hanya perlu modal handphone (HP). Saya bisa langsung mengerti sejak pertama kali menggunakan,” imbuhnya.

Baca juga: Riset Tenggara dan CSIS: Teknologi Grab Tingkatkan Peluang Gig Economy Surabaya

Usai bergabung, Toko Jaya Merr menambah jenis layanan kepada konsumen, seperti layanan finansial dan digital. Layanan tersebut mampu mendongkrak omzet penjualan.

Tokonya pun ramai. Konsumen bisa membeli pulsa, token listrik, membayar tagihan, serta mentransfer uang. Layanan transfer uang bahkan meningkat dua kali lipat selama pandemi lantaran orang-orang takut pergi ke bank.

Meski begitu, Sumarni mengaku tetap harus bekerja keras agar dipercaya konsumen. Ia selalu bersikap ramah dan melayani konsumen dengan baik. Contohnya, meski sudah larut, ia tetap melayani pelanggan yang ingin membeli token listrik.

“Dengan mengandalkan teknologi, saya bisa bertahan dan bisa terus membiayai kuliah anak, serta mulai menabung emas dari smartphone,” tuturnya lagi.

Layanan Grab dongkrak sektor UMKM

Sumarni tidak sendirian. Pelaku UMKM lain di Surabaya, Jawa Timur, juga merasakan manfaat layanan digital milik Grab.

Hal ini terbukti dari riset terbaru Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics.

Hasil riset menyebutkan bahwa pendapatan pelaku UMKM sektor makanan yang tergabung dengan layanan Grab mengalami kenaikan hingga 37 persen per bulan.

Sementara, penghasilan pelaku UMKM kelontong yang tergabung di layanan GrabKios turut naik hingga 28 persen per bulan.

Baca juga: Go Digital, Pemerintah Jatim Ajak UMKM Manfaatkan Program #TerusUsaha Milik Grab

Selain pendapatan, layanan Grab juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk terjun di sektor UMKM. Dari sigi yang sama, 11 persen pelaku UMKM mitra GrabFood mengaku terinspirasi layanan GrabFood sebelum memulai bisnis.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com