Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Piutang ke Pemerintah, Dirut PLN: Kami Sedang Menunggu dengan Berdebar-debar

Kompas.com - 25/08/2020, 14:16 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) masih menunggu pembayaran utang pemerintah kepada perseroan. Total utang yang dimliki pemerintah kepada perusahaan pelat merah tersebut mencapai Rp 45 triliiun.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, sampai saat ini pemerintah baru membayar utang subsidi listrik tersebut sebesar Rp 7 triliun.

Pemerintah pun disebut telah menjanjikan kepada PLN untuk melunasi utang pada Agustus atau September tahun ini.

Baca juga: Utang PLN Rp 694 Triliun, Mulan Jameela: Cukup Mengagetkan dan Tidak Sehat

“Kami sedang menunggu dengan berdebar-debar,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI, Selasa (25/8/2020).

Lebih lanjut, Zulkifli berharap agar pemerintah dapat memenuhi janji dan melunasi utang subsidi listrik tersebut.

Pembayaran utang tersebut dinilai perlu untuk membantu pelat merah itu membayar utang jangka pendek yang dimiliki, yakni Rp 157,7 triliun.

Dengan adanya pembayaran utang oleh pemerintah juga, Zulkifli menambah, kondisi keuangan perseroan masih akan mampu berada di level terjaga dengan baik hingga akhir tahun ini.

“Kami berkomitmen menjaga sustainibility keuangan PLN,” katanya.

Meski PLN memilki total utang yang besar, Zulkifli memastikan bahwa pihaknya tidak akan menaikkan tarif listrik bagi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com