Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Air Minum Jadi Orang Terkaya di China, Geser Posisi Jack Ma

Kompas.com - 25/09/2020, 10:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com - Pendiri Alibaba Jack Ma kini tidak lagi menyandang status orang terkaya di China.

Sebab, posisi Ma telah digeser oleh Zhong Shanshan, pengusaha pendiri perusahaan air minum dalam kemasan. Zhong mendirikan Nongfu Spring pada tahun 1996 di provinsi Zhejiang.

Dikutip dari BBC, Jumat (25/9/2020), berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Zhong tercatat sebesar 58,7 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 875 triliun (kurs Rp 14.905 per dollar AS).

Baca juga: Tolak PSBB, Orang Terkaya di Indonesia Kirim Surat ke Jokowi

Dikabarkan, listing saham Nongfu Spring di bursa efek beberapa waktu lalu dan kepemilikan saham di perusahaan produsen vaksin mendongkrak kekayaan Zhong.

Zhong, yang memiliki julukan Lone Wolf, kini merupakan orang terkaya kedua di Asia. Posisi Zhong berada di bawah konglomerat asal India, Mukesh Ambani.

Adapun Zhong menempati posisi ke-17 dalam daftar 500 orang terkaya di dunia.

Sebagian besar miliarder baru China berasal dari sektor industri teknologi. Akan tetapi, meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat terkait Huawei, TikTok, hingga WeChat membuat valuasi saham perusahaan teknologi China merosot.

Baca juga: Orang Terkaya Australia Teken Kesepakatan dengan Pemerintah RI

Industri makanan dan perbelanjaan serta teknologi kini menjadi penyumbang terbanyak orang terkaya di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Selain Nongfu Spring, Zhong juga memiliki perusahaan farmasi Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise. Perusahaan itu melantai di bursa saham China pada April 2020 lalu.

Sebagai pemegang saham pengendali, menguatnya saham Wantai membuat kekayaan Zhong melesat. Perusahaan itu menyatakan telah bermitra dengan dua universitas untuk mengembangkan kandidat vaksin Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com