Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsorsium CT Corp Lolos Prakualifikasi Pengelola Patimban, Ada Unsur Politis?

Kompas.com - 11/11/2020, 10:10 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsorsium Patimban yang dipimpin oleh PT CTCorp Infrastruktur Indonesia menjadi satu-satunya peserta yang lolos dalam tahap prakualifikasi lelang Pelabuhan Patimban.

Berdasarkan pernyataan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) beberapa waktu lalu, dari lima peserta lelang yang terdiri dari tiga perusahaan konsorsium dan dua perusahaan tunggal, hanya Konsorsium Patimban yang dinyatakan memenuhi kriteria untuk mengikuti lelang.

Direktur The National Maritime Institute (Namarin), Siswanto Rusdi, meyakini adanya unsur politis oleh panitia lelang Pelabuhan Patimban dalam pengambilan keputusan untuk meloloskan CTCorp.

Baca juga: CT Corp Infrastruktur Cs Lolos Pra-kualifikasi Operator Pelabuhan Patimban

Menurutnya, terdapat berbagai kejanggalan dalam kelolosan CTCorp pada tahap prakualifikasi lelang. Hal pertama yang dinilai cukup aneh oleh Siswanto adalah minimnya pengalaman yang dimiliki oleh CTCorp dalam mengelola pelabuhan.

Padahal, pada pertengahan tahun 2019, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, sempat mengatakan, pengalaman akan menjadi menjadi satu pertimbangan bagi pemerintah dalam memilih pengelola atau operator Pelabuhan Patimban.

"CTCorp sebagai entitas bisns tapi tidak main di pelabuhan. Tapi kok bisa gitu loh menang," kata Siswanto kepada Kompas.com, Selasa (10/11/2020).

Lolosnya Konsorsium CTCorp disebut semakin janggal, setelah salah satu peserta lelang yang dinilai lebih berpengalaman dalam, yaitu Konsorsium PT Samudera Indonesia Tangguh dan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk dinyatakan tidak lolos tahap sebelum lelang ini.

Baca juga: Nasib Saham CT Corp di Garuda Saat Pemerintah Talangi Rp 8,5 Triliun

Kemudian, Siswanto juga menyoroti tidak adanya kepemilikan izin badan usaha pelabuhan (BUP) oleh CTCorp. Pada pengumpulan dokumen lelang, CTCorp disebut menggunakan BUP milik anggota konsorsium, PT Terminal Petikemas Surabaya.

"Dalam bisnis pelabuhan itu mutlak harus punya dulu BUP, mau kaya apa punya BUP dulu gitu," katanya.

Selain itu, Siswanto juga menyinggung tidak ikutnya PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC dalam kegiatan lelang calon operator Pelabuhan Patimban. Pasalnya, sejak 2018 hingga awal tahun ini, perusahaan pelat merah itu menunjukan ketertarikannya untuk mengelola pelabuhan yang digadang-gadang jadi yang terbesar di Indonesia itu.

"(IPC) Sempat tertarik. Saya udah konfirmasi sama Pak Elvyn, waktu itu dia dirutnya, dia tertarik betul. Karena bagi Pelindo keterlibatan mereka itu perlu," katanya.

Berangkat dari temuan-temuan tersebut lah Siswanto meyakini adanya unsur politis dalam kelolosan perusahaan milik Chairul Tanjung itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com