Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Akhir Oktober, Defisit APBN Tembus Rp 764,9 Trilliun

Kompas.com - 23/11/2020, 17:29 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan melaporkan hingga 31 Oktober 2020, Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit Rp 764,9 triliun, atau 4,67 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Defisit APBN tersebut setara dengan 73,6 persen dari target yang tertuang dalam Perpres 72 tahun 2020 yang sebesar Rp 1.039,2 triliun.

"Kalau melihat kondisi penerimaan dan pendapatan negara, defisit APBN mencapai Rp 764,9 triliun atau 4,67 persen dari PDB. Perpres kita menggambarkan untuk keseluruhan tahun defisit capai Rp 1.039 triliun atau 6,34 persen dari PDB," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika memberikan paparan APBN KiTa secara virtual, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Defisit APBN Kian Melebar, Sri Mulyani: Di Negara Lain Capai Belasan Persen

Sri Mulyani menjelaskan, kontraksi terjadi lantaran penerimaan negara yang lebih rendah dari belanja negara.

Hal itu dikarenakan pemerintah menggelontorkan anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) yang mencapai Rp 695,2 triliun.

Namun demikian, Sri Mulyani mengatakan jika dibandingkan dengan negara-negara anggota G20, dukungan fiskal yang diberikan oleh pemerintah Indonesia masih lebih moderat.

"Sekali lagi dalam konteks G20 di mana Indonesia yang disebut countercyclical-nya atau fiscal support untuk perekonomian yang mengalami kontraksi masih di dalam relatif modest. Tidak seperti negara lain yang mengalami kontraksi bahkan mencapai 20 persen atau belasan persen," ujar dia.

Pendapatan negara

Secara lebih rinci di dalam paparan dijelaskan, pendapatan negara hingga akhir Oktober tercatat mencapai Rp 1.276,9 triliun.

Angka tersebut turun 15,4 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 1.508,5 triliun.

Di dalam Perpres 72, pemerintah merancang pendapatan negara bakal mencapai Rp 1.699,9 triliun di akhir tahun.

Sehingga realisasi pendapatan hingga 31 Oktober 2020 setara 75,1 persen dari yang direncanakan pemerintah.

Baca juga: Daftar Lengkap UMK 2021 Seluruh Kabupaten Kota Se-Pulau Jawa

Penerimaan negara yang berasal dari penerimaan dalam negeri terdiri dari 2 sumber yakni pertama penerimaan perpajakan Rp 991,0 triliun, atau 70,6 persen dari taget dalam Perpres 72 yang sebesar Rp 1.404,5 triliun.

Bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 1.173,9 triliun, maka terjadi penurunan 15,6 persen. 

Kedua, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp 278,8 triliun hingga akhir Oktober 2020.

Angka tersebut setara dengan 94,8 persen dari target Perpres 72 yang sebesar Rp 294,1 triliun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com