Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biayai Penanganan Covid-19, Argentina Tarik Pajak ke Orang Kaya

Kompas.com - 07/12/2020, 07:39 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber BBC

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Argentina baru saja mengesahkan undang-undang terkait penarikan pajak kepada orang-orang paling kaya di negara tersebut. Pendapatan negara yang diperoleh dari para konglomerat itu akan digunakan untuk peralatan kesehatan serta mengurangi tekanan yang terjadi akibat pandemi Covid-19.

Dilansir dari BBC, Senin (7/12/2020) senat telah meloloskan aturan pungutan satu kali, yang disebut dengan pajak jutawan, dengan total suara 42 dibanding 26 pada Jumat (4/12/2020) lalu.

Dengan beleid tersebut, nantinya setiap orang dengan nilai kekayaan lebih 2,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 35 miliar (kurs Rp 14.000 per dollar AS) harus membayar pajak tersebut.

Secara keseluruhan diperkirakan, jumlah penduduk Argentina dengan nilai kekayaan di atas 2,5 juta dollar AS mencapai 12.000 orang.

Baca juga: Luhut: Insya Allah Pasokan Vaksin Covid-19 Siap Desember

Salah satu pembuat kebijakan di Argentinya menyatakan, penarikan pajak jutawan tersebut hanya akan berpengaruh terhadap 0,8 persen wajib pajak di Argentina.

Mereka yang masuk dalam kategori tersebut akan membayar tarif progresif hingga 3,5 persen untuk kekayaan di Argentina dan hingga 5,25 persen untuk kekayaan di luar negeri.

Kantor berita AFP melaporkan, dari uang yang terkumpul, 20 persen akan digunakan untuk peralatan medis, 20 persen untuk bantuan untuk usaha kecil dan menengah (UMKM), 20 persen untuk beasiswa bagi pelajar, 15 persen untuk pengembangan sosial, dan 25 persen sisanya untuk pengembangan gas alam.

Presiden Alberto Fernandez berharap, penarikan pajak tersebut bisa menghasilkan pendapatan negara sebesar 300 miliar peso. Namun pihak oposisi khawatir, aturan tersebut akan memberi kesan yang tidak baik bagi investor asing. Selain itu, pihak oposisi juga menilai penarikan pajak tidak hanya dilakukan satu kali.

Untuk diketahui, Argentinya telah mencatat rekor kasus infeksi Covid-19 sebanyak 1,5 juta orang dan hampir lebih dari 40.000 meninghal akibat virus corona.

Negara tersebut menjadi negara kelima di duniayang mengumumkan rekor kasus infeksi Covid-19 sebanyak lebih dari satu juta pada Oktober lalu. Padahal, total populasi Argentina hanya 45 juta penduduk.

Kebijakan isolasi total atau lcokdown telah menyebabkan ekonomi Argentina kian tertekan dengan jumlah pengangguran yang meningkat, tingkat kemiskinan tinggi, serta utang pemerintah yang melonjak. Argentina sendiri telah mengalami resesi sejak 2018 lalu.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Akan Dipasangi Barcode

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com