BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Penghargaan Kedua di 2020 untuk Sido Muncul dari Majalah Forbes

Kompas.com - 11/12/2020, 16:17 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

JAKARATA, KOMPAS.com - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali mendapat penghargaan dari majalah bisnis dan finansial Forbes, Kamis (10/12/2020).

Produsen olahan herbal terbesar di Indonesia tersebut meraih penghargaan untuk kategori Best of The Best. Sebelumnya, Sido Muncul juga sudah mendapatkan penghargaan Best Under A Billion dari Forbes pada November 2020.

Terhitung, penghargaan untuk kategori Best of The Best yang didapat tahun ini merupakan kali ketiga. Mereka pernah mendapatkan penghargaan yang sama pada 2016 dan 2019.

Adapun penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang mengalami pertumbuhan penjualan, laba bersih, dan return on equity dalam setahun.

Sebagai informasi, Sido Muncul mengalami peningkatan profit hingga mencapai angka 11 persen pada kuartal III 2020. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.

“Masa pandemi membuat orang lebih memerhatikan kesehatannya. Semua mencari produk kesehatan, jadinya cocok dengan bidang usahanya (kami),” ujar Irwan lewat wawancara virtual bersama rekan media usai menerima penghargaan, Kamis.

Tak hanya itu, Irwan mengungkapkan, alasan utama dari pencapaian besar yang baru didapat perusahaan jamu ini tak terlepas dari persiapan matang yang dilakukan lebih dari 10 tahun.
Sido Muncul, kata dia, terus berusaha membangun kepercayaan konsumen agar produknya tetap dikonsumsi masyarakat dari masa ke masa.

Caranya, dengan melakukan berbagai macam uji klinis agar produk mereka semakin diterima.

“Orang-orang kan suka dengan bukti ilmiah. Bukti ilmiah ini sudah dilakukan (Sido Muncul) dari 10 atau 12 tahun yang lalu. Kami lakukan uji khasiat dan keamanan terhadap produk Tolak Angin,” jelas Irwan.

Hasil kepercayaan tersebut kini berbuah manis. Selain kepercayaan masyarakat, nyatanya Sido Muncul juga berhasil mendapatkan penghargaan Best of The Best dari majalah Forbes.

Utamakan ide, intuisi, dan perhitungan

Mengembangkan sebuah perusahaan seperti Sido Muncul bukanlah pekerjaan mudah. Untuk sampai ke titik ini, Irwan telah melalui berbagai macam tantangan.

Selain itu, ia mengakui jika dirinya adalah sosok yang berhati-hati dan memperhitungkan segalanya.

“Memang begitu (saya), kalau orang mau bilang saya kurang berani ya tidak apa-apa. Saya ini cuma (orang yang) penuh perhitungan, jadi sebisa mungkin memperkecil risiko,” paparnya.

Menekuni bidang marketing selama lebih dari 50 tahun membuat intuisi dan perhitungannya semakin tajam.

Tidak hanya itu, menurutnya, ide dan keberuntungan juga memiliki peran penting. Banyak ide brilian yang dibuat Irwan hingga akhirnya mendatangkan keuntungan besar bagi Sido Muncul.
Misalnya saja saat memilih almarhum Mbah Marijan sebagai brand ambassador. 

Jika umumnya sebuah produk menggunakan jasa artis terkenal, intuisinya justru menginginkan sebaliknya. Keputusan tersebut ternyata membawa berkah tersendiri untuk perusahaan jamu yang berdiri pada 1951 karena Sido Muncul berhasil meraup keuntungan signifikan.

Pada kesempatan tersebut, Irwan juga menyampaikan bahwa Sido Muncul tidak akan mengikuti tren belanja online seperti saat ini. Terlebih jika hanya menjual produk Sido Muncul saja.

“Sekali lagi, saya ini kan perhitungan. Selagi masih ada permintaan nanti juga ada orang yang jual dengan nitip di online kan. Ya senang juga jika punya gerai sendiri, tapi itu kan harus berdarah-darah. Yang penting create demand, mau siapa saja yang jual tidak masalah,” kata Irwan.


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com