Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Pastikan Pasokan Pangan Saat Natal dan Tahun Baru Aman

Kompas.com - 23/12/2020, 10:54 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan bahan pokok untuk kebutuhan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) dalam kondisi aman dan terkendali.

Khususnya terkait beras, ia mengatakan, Indonesia memiliki stok beras yang cukup dengan produksi yang masih berlangsung.

"Pangan dasar yang kita kendalikan itu ada 11 dan semuanya dalam kondisi aman. Jadi ada beras, jagung, gula pasir, daging dan kebutuhan pokok lainnya. Insyaallah, 11 komoditi ini aman sampai akhir tahun mendatang," ujar Syahrul dalam keterangan resminya, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: Bank Dunia Soroti Ketahanan Pangan RI: Orang Miskin Masih Sulit Jangkau Makanan Bergizi

Berdasarkan data Kementan, perkiraan ketersediaan pangan pokok hingga akhir Desember 2020 masih tersedia dengan baik.

Beras surplus 6,5 juta ton, jagung surplus 1,5 juta ton, daging sapi surplus 131.000 ton, dan daging ayam 275.000 ton.

Menurut Syahrul, kecukupan 11 bahan pokok merupakan hasil kerja keras dari semua pihak, termasuk koordinasi satu data satu pintu dengan Perum Bulog dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) di bawah koordinasi langsung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

"Masalah ketahanan pangan adalah masalah yang paling dalam, paling kompleks, namun juga starategis. Karena itu saya tidak boleh salah prediksi atau salah mengolah data. Kita terus lakukan koordinasi antar kementerian dan lembaga. Kita punya mapping yang sama dengan menggunakan digital," jelas dia.

Syahrul mengatakan, selama ini Kementan rutin memantau semua perkembangan pasar dan ketersediaan pangan.

Baca juga: Diversikasi Pangan, Bulog Bikin Produk Beras Singkong

Terlebih soal ketersediaan beras sebagai kebutuhan utama masyarakat Indonesia.

"Makanya ini harus ter-mapping dan kita tidak boleh berbeda data dengan Bulog atau dengan kememterian lain," kata Syahrul.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menambahkan, bahwa kolaborasi Bulog dan Kementan selama ini berjalan dengan baik.

Budi mengatakan, Bulog juga terus memantau jalannya produksi yang ada untuk menyamakan data sebelum dilakukan penyerapan.

"Kewajiban Bulog adalah mempersiapkan pangan di seluruh pelosok Tanah Air. Jadi kita mengikuti perkembangan masalah pangan, termasuk masa panen di Kementan," kata dia.

Baca juga: Perkuat Pangan Lokal, Pemerintah Fokus pada Tiga Hal Ini

Menurut Budi, Indonesia memiliki ketersediaan pangan yang cukup, seiring pula dengan dukungan beragam program di Kementan yang mendorong produksi bahan pokok semakin berjalan.

"Artinya kita sampai saat ini tidak melakukan impor," tutup Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com