Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Anjlok, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 12/02/2021, 07:20 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

CHICAGO, KOMPAS.com - Harga emas turun pada penutupan perdagangan Kamis (11/2/2021) waktu setempat (Jumat pagi).

Penurunan harga logam mulia ini terseret aksi ambil untung setelah naik selama empat hari berturut-turut, ketika dollar AS menghentikan penurunannya terangkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih kuat dan harapan dorongan pertumbuhan dari stimulus fiskal AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, anjlok 15,9 dollar AS atau 0,86 persen ditutup pada 1.826,80 dollar AS per ounce.

Para analis pasar menyebutkan, emas berada di bawah tekanan karena alasan teknis, menyusul kenaikan empat sesi perdagangan berturut-turut.

Baca juga: Rincian Harga Emas Batangan 0,5 Gram hingga 1 Kg di Pegadaian Terbaru

"Ketidakmampuan emas untuk diperdagangkan kembali di atas level 1.850 dollar AS telah memicu aksi ambil untung karena penurunan tajam dolar AS telah mereda," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan mulia di BMO.

Membuat emas lebih mahal bagi mereka yang memegang mata uang lainnya, dollar AS telah merangkak bangkit dari level terendah dua minggu.

"Minat investor tampaknya telah bergeser ke platinum yang telah menikmati reli 150 dollar AS selama seminggu terakhir meskipun kami melihat aksi ambil untung pada level saat ini," sebut Wong.

Di sisi lain, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (11/2/2021) bahwa jumlah orang yang mengajukan klaim pengangguran awal turun 19.000 menjadi 793.000 dalam pekan yang berakhir 6 Februari, memberikan beberapa dukungan untuk emas.

Investor juga tetap waspada terhadap paket stimulus baru pemerintah AS yang menunggu persetujuan Kongres AS, dan kebijakan moneter yang akomodatif, yang pada akhirnya dapat menyebabkan lonjakan tekanan harga. Kongres AS diperkirakan akan meloloskan RUU bantuan sebesar 1,9 triliun dollar AS.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang kemungkinan besar diakibatkan oleh langkah-langkah stimulus yang meluas.

Sementara logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 3,1 sen atau 0,11 persen menjadi 27,047 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 10 sen, atau 0,01 persen, menetap di 1.247 dollar AS per ounce.

Baca juga: Stagnan, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com