Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Laba ICBP dari Jualan Lays hingga Cheetos yang Kini Setop Produksi?

Kompas.com - 25/02/2021, 18:01 WIB
Muhammad Choirul Anwar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


KOMPAS.com – PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait transaksi pembelian 49 persen saham PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) yang dimiliki oleh Fritolay Netherlands Holding B.V (Fritolay).

Dari penjelasan itu, terungkap informasi keuangan dari Divisi Makanan Ringan ICBP.

Hingga 30 September 2020, total aset yang dimiliki Divisi Makanan Ringan ICBP yakni sebesar Rp 1,63 triliun.

Baca juga: Produk Indofood Ini Disiapkan untuk Gantikan Lays hingga Cheetoz

Pada periode yang sama, total penjualan neto Divisi Makanan Ringan ICBP tercatat Rp 2,137 triliun.

Dari penjualan tersebut, Divisi Makanan Ringan ICBP mendapatkan laba usaha sebesar Rp 213 miliar.

Laba itu baru didapatkan tahun 2020, setelah pada tahun-tahun sebelumnya Divisi Makanan Ringan ICBP menderita kerugian.

Angka kerugiannya beragam, masing-masing Rp 42,6 miliar (31 Desember 2019). Rp 198,4 miliar (31 Desember 2018), dan Rp 49,6 miliar (31 Desember 2017).

Sederet angka itu sudah termasuk kontribusi dari produk-produk merek milik PepsiCo, yakni Lays, Cheetos dan Doritos.

Baca juga: Sayonara, Lays dan Cheetos Dilarang Saingi Chiki dkk di Indonesia Selama 3 Tahun

“Kontribusi dari produk-produk dengan merek milik PepsiCo (Lays, Cheetos dan Doritos) adalah sekitar 30 persen,” kata Corporate Secretary PT Indofood Cbp Sukses Makmur Tbk, Gideon A Putro, dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Kamis (25/2/2021).

Dalam kesempatan itu, Gideon juga menjelaskan alasan perseroan melakukan transaksi pembelian 49 persen saham IFL yang dimiliki oleh Fritolay.

Dia mengaku, langkah ini diambil ICBP dengan mempertimbangkan pentingnya kegiatan usaha makanan ringan di dalam portofolio Perseroan, mengingat potensi pertumbuhannya yang baik dan posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar di kategori ini.

Perseroan pun memutuskan menerima penawaran yang diajukan oleh Fritolay.

“Sebagaimana disampaikan dalam keterbukaan informasi ICBP tertanggal 17 Februari 2021, Transaksi ini tidak memberikan dampak yang material terhadap ICBP maupun IFL,” kata Gideon.

Baca juga: Sah Hubungan Berakhir, Indofood Borong Semua Saham Pepsi di Perusahaan Patungan Senilai Rp 494 Miliar

Gideon menjelaskan, transaksi pembelian saham IFL milik Fritolay oleh ICBP telah selesai dilakukan dan berlaku efektif pada tanggal 17 Februari 2021.

“IFL diberi waktu maksimum enam bulan dari sejak tanggal transaksi untuk menyelesaikan proses transisi untuk menghentikan produksi, pengemasan, pemasaran, penjualan dan pendistribusian produk-produk makanan ringan dengan merek milik PepsiCo (Lays, Cheetos dan Doritos),” beber dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Whats New
Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Menkominfo: Jurnalistik Harus Investigasi, Masa Harus Dilarang...?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com