Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Integrasikan 8 Pelabuhan di 2021, Luhut: Siapa Menghalangi, Kita Buldoser!

Kompas.com - 18/03/2021, 17:20 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, saat ini pemerintah sedang menargetkan untuk bisa menerapkan ekosistem logistik nasional atau national logistic ecosystem (NLE) di delapan pelabuhan.

Hal itu ia ungkapkan dalam peluncuran Batam Logistic Ecosystem (BLE) sebagai pelabuhan percontohan.

Adapun delapan pelabuhan yang dimaksud selain Batam juga Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Mas Semarang, Pelabuhan Patimban, Tanjung Perak Surabaya, Kuala Tanjung Medan, hingga Sulawesi dan Makassar.

Baca juga: Pertama Kali Keluar Jakarta Sejak Pandemi, Sri Mulyani Luncurkan Batam Logistik Ecosystem

"Ini kan ada delapan yang besar-besar. Di sini, Priok Jakarta, Patimban, Tanjung Mas, Medan, Makassar, dan Surabaya. Tahun ini jadi. Kami sudah rapat pokoknya kita bisa. Siapa yang menghalangi kita buldoserin," ujar Luhut dalam peluncuran BLE yang ditayangkan secara virtual, Kamis (18/3/2021).

Luhut menjelaskan, dengan keberadaan NLE maka seluruh sistem logistik di Indonesia bakal lebih terintegrasi.

NLE sendiri mencakup seluruh proses dari hulu hingga ke hilir dari arus logistik barang domestik ataupun internasional.

Mulai dari proses penyelesaian dokumen pengangkutan laut atau udara, custom clearance, perizinan, penyelesaian dokumen pengeluaran dari pelabuhan (SP2), pencarian alat angkut hingga kesediaan gudang.

"NLE itu ya kita semua terintegrasi. Masalh kita di republik ini kita nggak pernah kerja holistik, sendiri-sendiri, terlalu banyak ketemu sama sana sini," ujar Luhut.

Baca juga: Sah, Perusahaan Bentukan Konsorsium CT Operasikan Pelabuhan Patimban

Luhut menjelaskan, keberadaan NLE bakal menarik investor untuk melakukan investasi di dalam negeri.

Sebab, selain memangkas ongkos logistik Indonesia yang cenderung mahal, juga membuat porses perizinan menjadi lebih efektif dan efisien.

"Ini tadi kita buat efisien dan efektif. Kalau negara lain bisa efisien kenapa kita nggak efisien," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com