Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bangun Interkoneksi Pipa SSWJ dan WJA, PGN Berkomitmen Layani Kebutuhan Gas Nasional

Kompas.com - 18/03/2021, 17:37 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Redy Ferryanto mengatakan, interkoneksi pipa transmisi South Sumatra West Java (SSWJ) dan West Java Area (WJA) merupakan bentuk komitmen PGN melayani kebutuhan gas nasional.

Menurutnya, interkoneksi pipa tersebut menjadi  tonggak penting peran pengelolaan gas di subholding yang sudah terintegrasi untuk melayani kebutuhan gas nasional.

“Dengan demikian, kita bisa berharap nilai lebih utilisasi gas bumi yang berkelanjutan mampu berkontribusi secara nyata untuk peningkatan daya saing dan pertumbuhan perekonomian nasional,” terangnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/3/2021).

Untuk itu, lanjut Redy, subholding dari PT Pertamina (Persero) itu pun berkomitmen merealisasikan perpipaan gas bumi jangka menengah 2021-2023. Hal ini penting guna meningkatkan kualitas infrastruktur gas dan konsumsi gas bumi nasional.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Infrastruktur, PGN Realisasikan Interkoneksi Pipa SSWJ dan WJA

Komitmen tersebut, sambung Redy, ditandai dengan penandatanganan Engineering, Procurement, Construction, Installation and Commissioning (EPIC) antara PGN dengan PT Pratiwi Putri Sulung, Kamis.

Sebagai informasi, melalui integrasi pipa SSWJ sepanjang 1.000 kilometer (km) ke pipa transmisi WJA sepanjang 525 km itu, gas bumi dari Lapangan Gas Sumbagtengsel pada pipa SSWJ I-Bojonegara-Cikande-Bitung akan terkoneksi dengan Stasiun Bitung pada Pipa WJA dengan ukuran pipa 24 inchi.

Adapun, pengerjaan interkoneksi pipa sepanjang kurang lebih 1,4 km tersebut akan dimulai pada Maret 2021 dan ditargetkan rampung pada triwulan IV 2021.

Redy menjelaskan, Stasiun Bitung akan menyalurkan gas dari SSWJ dengan kapasitas maksimal kurang lebih 165 billion british thermal unit per day (BBTUD) untuk kebutuhan gas Pupuk Kujang Cikampek (PKC) dan RU Balongan.

Baca juga: Lewat Food Truck, PGN Harap Bisa Tingkatkan Kepercayaan Calon Pelanggan

Stasiun tersebut juga akan menjadi sumber pasokan untuk mengantisipasi natural decline dari pasokan gas di lapangan produksi Jawa Bagian Barat.

“Potensi efisiensi pemanfaatan energi dan bahan baku yang didapatkan diharapkan dapat menjadi multiplier effect bagi perekonomian nasional,” terangnya.

Ia menjelaskan, integrasi infrastruktur itu dapat mendorong efisiensi berkelanjutan biaya investasi dan operasi serta memperluas penyaluran gas ke wilayah-wilayah baru, khususnya di Jawa Bagian Barat.

Terlebih, kata dia, jaminan ketersediaan gas sebelumnya belum cukup optimal. Perlu ada interkoneksi pipa yang diharapkan dapat memperkuat keandalan infrastruktur gas bumi di Indonesia Bagian Barat.

Baca juga: PGN Dukung Karangrejo Jadi Desa Wisata Berkelanjutan Kemenparekraf

"Ini juga dapat membantu pemerintah dalam rangka mencapai kemandirian energi, karena pemanfaatan gas domestik diharapkan semakin meningkat,” tuturnya.

Sekadar informasi, saat ini, PGN mengelola 96 persen infrastruktur gas bumi nasional, baik pipa sepanjang 10.688 km maupun nonpipa seperti fasilitas Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied Natural Gas (LNG) dari upstream hingga downstream.

PGN juga mengelola seluruh rantai gas bumi termasuk CNG dan LNG dan melayani ke pengguna akhir dengan sinergi seluruh entitas anak dan afiliasinya, meliputi segmen komersial industri, usaha mikro kecil menengah (UMKM), rumah tangga, pembangkit listrik, dan transportasi (SPBG).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com