Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Sebut Pakai Kompor Listrik Bisa Hemat 20 Persen, Bagaimana Hitungannya?

Kompas.com - 01/04/2021, 15:05 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, penggunaan kompor listrik bisa menghemat pengeluaran masyarakat. Atas dasar itu, dia mencanangkan program 1 juta kompor listrik di hunian-hunian yang dibuat oleh BUMN-BUMN Karya.

Langkah ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara PT PLN (Persero) dengan sembilan BUMN Karya.

“Saya optimistis ini akan berjalan baik ketika semua BUMN Karya dan kebijakan di Kementerian PUPR untuk memastikan pembangunan rumah dan apartemen dilengkapi fasilitas listrik dan kompornya. Ini percepatan penekanan impor dalam lima tahun ke depan,” ujar Erick, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Konversi ke Kompor Listrik, Subsidi Elpiji Bisa Berkurang Rp 4,8 Triliun

Mantan bos Inter Milan ini menambahkan, dengan menggunakan kompor listrik masyarakat bisa menghemat pengeluaran hingga 20 persen dibandingkan menggunakan kompor LPG.

“Kalau 15 juta kompor terpakai penghematan yang luar biasa dalam menekan kompor LPG. Rakyat diuntungkan, yang rata-rata biaya masak di rumah Rp 147.000, jadi Rp 118.000 per bulan, hemat lagi 20 persen,” kata dia.

Selain masyarakat yang diuntungkan, lanjut Erick, penggunaan kompor listrik ini juga bisa menguntungkan negara. Sebab, dengan penggunaan kompor listrik bisa menghemat Rp 60 triliun dari sisi impor.

“Kalau dulu kita bisa merubah minyak tanah ke LPG, kenapa juga ke depan LPG kita ubah ke listrik. Ini yang kita harapkan terjadi penghematan yang luar biasa, yang sekarang ini hampir Rp 60 triliun bisa kita gunakan untuk kesejahteraan rakyat yang lebih bermanfaat. Kami berharap dukungan lebih besar lagi pada masyarakat menghemat 20 persen,” ungkapnya.

Baca juga: Pertamina Impor Elpiji dari Perusahaan Migas UEA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com