Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Ingin UMKM Manfaatkan Kapal Tol Laut

Kompas.com - 24/04/2021, 20:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta operator pelabuhan bisa memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) untuk memanfaatkan pengiriman barang melalui kapal tol laut.

Budi karya mengatakan, dirinya telah menugaskan Dirjen Perhubungan Laut Agus H. Purnomo untuk mengkoordinasikan pemanfaatann kapal tol laut oleh UMKM bersama para operator.

"Kami ingin fasilitasi para pelaku UMKM dengan baik, agar mereka juga bisa mendapatkan manfaat dari subsidi yang diberikan pemerintah melalui program tol laut,” ujarnya saat meninjau Pelabuhan Tanjung Perak, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (24/4/2021).

Baca juga: Simak Pesan Budi Karya untuk Taruna Sekolah Kedinasan Kemenhub

Menurut dia, dengan memfasilitasi para pelaku UMKM untuk memanfaatkan pengiriman barang dengan kapal tol laut, akan semakin meningkatkan eksistensi dan daya saing produk UMKM. Hal ini penting mengingat lebih dari 50 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM.

"Kalau kita bisa fasilitasi dengan baik. Daya saing mereka akan bertambah karena subsidi (tol laut) diterima langsung oleh saudara kita para pelaku UMKM,” imbuhnya.

Budi Karya pun meminta para operator untuk memikirkan skema bagi UMKM agar bisa memanfaatkan pengiriman barangnya melalui kapal tol laut.

Dia bilang, para pelaku UMKM tidak mungkin memborong 1 kontainer. Oleh sebab itu, perlu dipikirkan suatu cara seperti membuat suatu paket, misalnya paket 100 kilogram atau paket 50 kilogram.

"Artinya di dalam satu kontainer 20 ton itu, bisa dikumpulkan beberapa barang dari para pelaku UMKM,” jelas dia

Ia menekankan, tidak ingin kapal tol laut di monopoli suatu perusahaan tertentu, sehingga para pelaku UMKM yang sesungguhnya membutuhkan subsidi dari program tol laut tidak bisa mendapatkan subsidi tersebut.

Di sisi lain, Budi Karya juga meminta muatan balik tol laut untuk terus dioptimalkan. Menurutnya, saat ini baru tol laut Morotai dan Dobo di Maluku yang cukup berhasil.

Hal itu dikarenakan keduanya punya suatu keseimbangan antara muatan barang yang di bawa dari Surabaya ke sana, maupun sebaliknya. Diketahui dari 30 pergerakan tol laut yang ada, sebanyak 16 kapal memang berasal dari Surabaya.

"Saya ingin daerah lain bisa mencontoh keberhasilan ini. Program tol laut ini memang harus kita lakukan dengan sistematis dan konsisten," katanya.

Baca juga: Tekan Disparitas Harga, Kemenhub Buka Trayek Baru Tol Laut

Adapun terkait program tol laut secara keseluruhan, kata Budi Karya, sudah cukup berkembang. Di mana ada peningkatan jumlah dari 72 pelabuhan pada tahun 2019, kini menjadi 106 pelabuhan.

Selain itu, pada tahun ini juga terdapat penambahan trayek tol laut menjadi 30 trayek.

Dia mengatakan, tujuan dari program tol laut yang dirintis sejak 2015 ini untuk mengurangi disparitas harga antara wilayah barat dan timur Indonesia.

"Serta untuk melancarkan distribusi logistik, khususnya kebutuhan pokok ke daerah tertinggal, terluar, terdalam, dan perbatasan (3TP)," tutupnya.

Baca juga: Kemenhub: Jalur Niaga Selatan Papua Makin Ramai karena Tol Laut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com