JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B. Pramesti mengatakan, ada lima tren transportasi di masa depan. Tren ini membantu mengatasi kemacetan dan mengurangi kerusakan lingkungan.
Tren pertama adalah kendaraan listrik. Polana bilang, Indonesia baru memulai tren ini pada tahun lalu, namun banyak negara di dunia yang sudah sedari lama menerapkan kendaraan listrik.
"Dengan semakin padatnya perkotaan dan semakin mengkhawatirkannya kualitas lingkungan, maka tren pertama yang bisa dilakukan adalah kendaraan listrik," ungkapnya dalam webinar Kemenhub, Sabtu (24/4/2021).
Baca juga: Menhub Pastikan Angkutan Logistik Tak Terganggu meski Ada Pengetatan Mudik
Kedua, tren mobility on demand yakni dengan menjadikan kendaraan pribadi sebagai transportasi bersama. Saat ini sudah mulai diterapkan melalui ojek online dan taksi online.
Polana mengatakan, tren ini akan mengurangi trafik kendaraan di jalan, mengurangi penggunaan lahan parkir, serta mengurangi polusi dari kendaraan.
Tren ketiga yakni autonomous driving atau kendaraan tanpa pengemudi. Saat ini di Indonesia memang belum dikembangkan, tapi sejumlah negara di dunia sudah melakukan riset.
"Nantinya diperkirakan banyak kendaraan yang autonomous driving, bukan hanya kendaranaan di perkortaan, bahkan juga pesawat," imbuh dia.
Lalu tren keempat adalah car-to-x communication, di mana kendaraan akan terhubung dengan benda lainnya atau seseroang. Misalnya, kendaraan yang terhubung dengan smartphone atau kendaraan terhubung dengan kendaraan lainnya.
Baca juga: Ada Larangan Mudik, Ini Saran Analis untuk Investor Saham Transportasi