Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Alasan Erick Thohir Tunjuk Doni Monardo Jadi Komut Inalum?

Kompas.com - 12/06/2021, 14:30 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mendapuk Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo sebagai Komisaris Utama di PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum (Persero).

Doni sendiri diketahui pernah menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19.

Dengan latar belakang Doni yang merupakan mantan prajurit TNI dan berpengalaman menangani bencana di Indonesia sebagai Kepala BNPB, apa hubungannya dengan Inalum sebagai perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan?

Baca juga: Erick Thohir Resmi Angkat Doni Monardo Jadi Komisaris Utama Inalum

Menurut Erick bilang peran Doni sangat lah penting di holding BUMN industri pertambangan

"Peran Pak Doni sangat penting. Terlebih, pengalaman, kemampuan, jaringan, dan prestasi beliau tidak diragukan lagi,” ujar mantan bos Inter Milan itu pada Kamis (11/6/2021) lalu.

Erick menilai sepak terjang kepemimpinan Doni akan bermanfaat bagi Inalum. Apalagi, pensiunan jenderal TNI berpengalaman dalam menanggulangi permasalahan lingkungan.

"Kepedulian dan kiprahnya di bidang pemulihan lingkungan hidup menjadikannya figur yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara upaya pemberdayaan dan menjaga keberlanjutan lingkungan yang dilakukan Inalum serta anak-anak perusahaannya,” kata Erick.

Belum lagi, pendiri Mahaka Media itu menganggap Doni dalam memimpin selalu mengedepankan dialog dan kolaborasi antar lintas stake holder.

Modal tersebut dianggap penting dalam mengawasi Inalum sebagai holding BUMN industri pertambangan dengan anggota PT Freeport Indonesia, PT ANTAM Tbk., PT Bukit Asam Tbk., PT Timah Tbk. dan saham minoritas di PT Vale Indonesia Tbk.

"Inalum mengelola aset vital negara di bidang pertambangan yang memiliki rencana besar di bidang kinerja dan aksi korporasi, dengan mementingkan keharmonisan dengan lintas stakeholder, serta pemberdayaan dan perlindungan lingkungan hidup secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Baca juga: Mengintip Kekayaan Eks Danjen Kopassus dan Kepala BNPB Doni Monardo

Kiprah Doni Monardo

Darah prajurit mengalir di tubuh Doni Monardo. Pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963, ini adalah putra dari seorang prajurit, Letkol CPM Nasrul Saad.

Doni memutuskan bergabung dengan TNI melalui Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada 1985.

Setelah lulus, Doni langsung ditempatkan dan digembleng di Komando Pasukan Khusus (Kopassus), dari 1986 sampai 1998. Di pasukan elite ini, Doni pernah ditugaskan ke Timor Timur hingga Aceh.

Sederet pengalamannya di bidang infanteri kemudian mengantarkannya untuk mengisi posisi Danyon-11 Grup-1/Kopassus pada 1998-1999.

Karier kemiliterannya terus melesat. Ia pernah menjadi Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus pada 2011-2012.

Kemudian, ia ditunjuk menjadi Komandan Paspampres pada 2012-2014 pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah itu, Doni dipercaya untuk menjadi Danjen Kopassus pada 2014-2015.
Beberapa jabatan strategis pernah diemban Doni, mulai dari Pangdam XVI/Pattimura pada 2015-2017, Pangdam III/Siliwangi pada 2017-2018, hingga Sesjen Wantannas pada 2018-2019.

Pada 2019, Doni ditunjuk sebagai Kepala BNPB. Berbagai persoalan kebencanaan ia tangani, dari bencana alam hingga non-alam, seperti pandemi Covid-19.

Doni juga tercatat menyandang berbagai pernghargaan, dari Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Jasa Utama, sampai Bintang Yudha Dharma Nararya.

Baca juga: Intip Kekayaan Ganip Warsito, Kepala BNPB Baru Pengganti Doni Monardo

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com