Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelita Shipping Tebar Dividen Rp 41,7 Miliar, Ini Jadwal Pembagiannya

Kompas.com - 23/06/2021, 12:55 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelita Samudera Shipping Tbk bakal membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar 2,9 juta dollar AS atau Rp 41,7 miliar (asumsi kurs Rp 14.400), setara dengan 35 persen laba bersih perusahaan pada tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan Pelita Samudera Shipping Imelda Agustina Kiagoes mengatakan, dengan total dividen tersebut, perusahaan dengan kode emiten PSSI itu akan memberikan Rp 8 per lembar sahamnya pada tanggal 21 Juli 2021.

"Laba bersih perseroan pada akhir tahun buku 2020 tercatat sebesar 8,4 juta dollar AS.  Atas persetujuan pemegang saham, Laba Bersih tahun 2020 sebagian akan digunakan untuk pembagian dividen tunai," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/6/2021).

Baca juga: KKP Buka 200 Formasi CPNS 2021 untuk Posisi Penyuluh Perikanan

Sementara 5 persen laba bersih atau 421.000 dollar AS dialokasikan untuk dana cadangan PSSI, dan 60 persen sisa laba bersih atau 5,04 juta dollar AS dicatat sebagai laba yang ditahan perseroan.

Imelda menyebutkan, alokasi laba bersih tersebut telah mengantongi persetujuan pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 17 Juni 2021.

Selain menyetujui penggunaan laba, RUPST juga menyetujui pembelian kembali atau buyback saham PSSI dengan jumlah sebanyak-banyaknya 300 juta saham atau 5,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Direktur Utama Pelita Samudera Iriawan Alex Ibarat mengatakan, buyback didasari oleh arus kas yang melebihi jumlah diperlukan dalam mempertahankan peningkatan dan pertumbuhan.

"Selain itu, tingkat kewajiban utang (leverage) juga terbilang baik, serta bertujuan untuk meningkatkan laba per saham, fleksibilitas lebih besar dalam mengelola modal jangka panjang, mencapai struktur permodalan yang efisien serta pengembalian return on equity secara berkelanjutan," ucapnya.

Baca juga: Tanggapan Garuda Indonesia Soal Penyetopan Penerbangan ke Hong Kong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com