Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Kompas.com - 23/04/2024, 19:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) berencana membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 8,06 triliun tahun ini yang diambil dari laba bersih tahun buku 2023. Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (23/4/2024).

“Pada RUPST hari ini, Perseroan mengumumkan total pembayaran dividen senilai Rp 8,06 triliun dari saldo laba Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023, dengan rasio pembayaran dividen sebesar 99,6 persen atau Rp 69,3 per saham,” kata Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis, pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (23/4/2024).

Mengutip laporan kinerja keuangan perseroan, laba bersih HMSP pada 2023 naik sebesar 28 persen mencapai Rp 8,1 triliun dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 6,3 triliun. Sepanjang 2023, penjualan bersih tumbuh menjadi Rp 115,9 triliun pada 2023 dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 111,2 triliun.

Baca juga: HM Sampoerna Andalkan Digitalisasi untuk Bantu UMKM Berkembang

"Tahun 2023 menandai tahun kembalinya pertumbuhan profitabilitas yang kuat bagi Sampoerna, dengan pencapaian penting dalam pengembangan produk bebas asap berdasarkan pembuktian ilmiah, meningkatkan investasi dan lapangan kerja di Indonesia, serta menghasilkan efek berganda yang kuat, sejalan dengan prioritas negara untuk meningkatkan hilirisasi,” ungkap Vassilis.

Vassilis mengatakan, saat ini industri tembakau masih menghadapi tantangan-tantangan utama dengan kenaikan tarif cukai dua digit yang signifikan di atas tingkat inflasi, kesenjangan cukai yang semakin besar antara segmen Volume Golongan 1 dan segmen Di Bawah Volume Golongan 1 yang dikenakan cukai lebih rendah, serta meningkatnya peredaran rokok ilegal.

Secara keseluruhan, volume industri rokok nasional mengalami penurunan sebesar 4 persen dibandingkan 2022. Meskipun dalam kondisi yang penuh tantangan, penjualan bersih Sampoerna meningkat sebesar 4,3 persen menjadi Rp 116 triliun, meskipun profitabilitas masih jauh di bawah tingkat sebelum pandemi.

Baca juga: [NGOBROL BOSS] Direktur HM Sampoerna Elvira Lianita, Seimbangkan Peran dengan Work-Life Integration

Perusahaan juga berinvestasi pada produk bebas asap dengan nilai 300 juta dollar AS. Fasilitas produksi perusahaan untuk produk tembakau bebas asap di klaim sebagai yang pertama bagi PMI di Asia Tenggara dan yang ketujuh di dunia, serta difokuskan untuk ekspor ke kawasan Asia Pasifik maupun memenuhi permintaan pasar domestik yang sejalan dengan agenda hilirisasi pemerintah.

Di sisi lain, kebijakan pemerintah terkait cukai produk tembakau yang mempertimbangkan penyerapan tenaga kerja serta tembakau dan cengkih dari petani lokal. Dia mengatakan, pihaknya juga menambah fasilitas produksi SKT dan Mitra Produksi Sigaret (MPS) pada awal tahun 2024 yang berdampak langsung pada penyerapan puluhan ribu tenaga kerja baru.

“Dengan penambahan tersebut, total tenaga kerja Sampoerna secara langsung dan tidak langsung menjadi lebih dari 90.000 orang. Kami terus konsisten berupaya berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi jangka panjang, dan menyerap tenaga kerja di Indonesia,” tegas Vassilis.

Baca juga: Upaya Lestarikan Lingkungan, HM Sampoerna Raih Penghargaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com