Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Antara Memilih Lajang dan Sulit Menerima Kekurangan Pasangan

Kompas.com - 24/06/2021, 18:32 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Jika ada orang yang usianya sudah cukup untuk menjalani pernikahan, tapi masih hidup melajang kadang menjadi perhatian di lingkungan sosialnya.

Seperti sebuah tren, pilihan hidup melajang ini justru kini banyak kita temui dan mungkin perlahan bisa dimaklumi.

Barangkali mereka yang memilih untuk melajang ini bukan tidak ingin menikah, tapi memang bisa hidup bahagia walau tanpa pasangan.

Namun, apakah mereka merasa kesepian ketika memilih melajang?

1. Melajang Bukanlah Kejahatan

Setiap orang yang mencapai usia yang dianggap sudah layak untuk menikah pasti pernah bersinggungan dengan masalah jodoh.

Dalam kehidupan sosial, menurut Kompasianer Helen Adelina, pernikahan dianggap sebagai suatu fasa kehidupan yang penting dan sakral.

Para lajang seringkali mendapat tekanan secara sosial. Barangkali karena menikah dianggap sebagai representasi orang dewasa dalam kehidupan sosial.

Ada banyak sebab orang memilih menjadi lajang. Mereka yang memiliki keinginan untuk menikah tetapi belum mendapatkan pasangan yang cocok dan memilih menunda pernikahan untuk fokus mengejar pendidikan dan karir.

"Ada juga yang merasa trauma karena hubungan yang gagal/patah hati, mengalami pelecehan seksual, ataupun keluarga yang broken home," tulis Kompasianer Helen Adelina. (Baca selengkapnya)

2. Mengapa Sulit Menerima Kekurangan Pasangan?

Inkonsistensi manusia terlihat setelah menikah, menurut Kompasianer Johan Japardi malahan ada yang mengatakan inkosistensi ini sebagai keanehan yang selalu dikaitkan dengan keegoisan.

Manusia adalah makhluk kebiasaan dan kebiasaan itu bisa diubahkan (menjadi kebiasaan baru), setelah melewati apa yang disebut dengan zona nyaman.

menyatukan keinginan dua orang itu susahnya setengah mati saja, lanjutnya, dengan alasan saudara kembar saja punya keinginan yang berbeda.

"Menerima seseorang jangan hanya didasarkan pada kelebihan yang ada padanya, tetapi juga kekurangannya, termasuk kekurangan yang belum diketahui, dan pernikahan adalah pembelajaran saling mengenal," tulis Kompasianer Johan Japardi. (Baca selengkapnya)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com