Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan SYL Pastikan Stok Komoditas Pangan Utama Hingga Akhir Tahun Aman

Kompas.com - 03/08/2021, 19:36 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus berupaya menjaga komoditas pangan utama, yaitu beras, daging, gula, telur, cabai, bawang merah, bawang putih, ayam potong, dan minyak goreng.

“Berdasarkan pemantauan kami di lapangan, maka bisa kami pastikan bahwa ketersediaan pangan hingga akhir tahun mendatang dalam posisi aman dan terkendali,” ujar Mentan SYL dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Selasa (3/8/2021).

Menurutnya, dari semua bahan pokok yang ada, komoditas beras menjadi yang wajib dipersiapkan dengan baik.

“Bahkan kami juga menjaga kedelai sebagai komoditas yang harus kami siapkan,” katanya.

Baca juga: Fokus Jaga Ketersediaan Pangan Rakyat, Kementan Rumuskan 5 Program Pembangunan Pertanian

Mentan SYL menjamin, kebutuhan masyarakat selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level IV yang diperpanjang hingga Senin (9/8/2021) mendatang akan tetap aman.

“Hanya saja, memang ada beberapa kenaikan harga di sejumlah daerah karena dinamikanya memang berbeda. Yang pasti, Kementan bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) terus bekerja sama dan kami juga menggerakkan 163.000 penggilingan di seluruh Indonesia,” paparnya.

Lebih lanjut, Mentan SYL mengatakan, saat ini Kementan sedang mempersiapkan musim tanam (MT) II 2021.

Sebagai informasi, pada MT 2020 lalu, Indonesia mampu menghasilkan kurang lebih 17 juta ton beras dengan angka konsumsi nasional sebesar 14,6 juta ton. Artinya, saat ini Indonesia masih memiliki stok beras sebanyak kurang lebih 3 juta ton.

Baca juga: Mentan: Presiden Minta Porang yang Diekspor Sudah Diproses...

“Masuk pada musim tanam II yang Insya Allah akan dilakukan pada Juli sampai Desember mendatang, kita akan memiliki kurang lebih 14 juta ton (beras). Oleh karena itu, di akhir Desember, kami sangat yakin kita over stok,” tutur Mentan SYL.

Ia mengatakan, tingginya produktivitas pertanian tahun ini tak lepas dari arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) yang meminta Kementan melakukan validasi, akselerasi, dan konsolidasi total dengan berbagai pihak.

Hal itu dilakukan untuk menyiapkan kebutuhan pangan nasional secara berkelanjutan, terutama pada masa pandemi Covid-19. Ini agar stok pangan wajib tersedia setiap saat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com