Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski PPh Badan Turun, Sri Mulyani Optimistis PPh Naik 10,7 Persen Tahun Depan

Kompas.com - 16/08/2021, 20:29 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksi pajak penghasilan secara keseluruhan bakal tumbuh 10,7 persen pada tahun 2022.

Dalam RAPBN tahun 2022, PPh migas bakal meningkat 3,4 persen dari outlook tahun 2021 sebesar Rp 47,3 triliun. Sedangkan PPh non migas bakal tumbuh 11,3 persen sebesar Rp 633 triliun.

Bendahara Negara ini mengungkap, PPh bakal tumbuh meski PPh badan menurun lagi ke level 20 persen tahun depan.

Baca juga: Simak Kriteria Rumah yang Bebas PPN

"PPh akan tumbuh kuat meski saya sampaikan PPh badan mengalami penurunan. Ini berarti implisit apabila tidak ada penuruan tarif PPh badan, kenaikan bisa lebih tinggi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2020 di Jakarta, Senin (16/8/2021).

Mantan Direktur pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, tumbuhan PPh secara keseluruhan dipengaruhi oleh faktor teknikal rebound, pemulihan ekonomi yang semakin melonjak, serta perluasan basis pajak.

Begitu pula dengan pencarian sumber baru dan masih tumbuhnya pajak di beberapa sektor yang menjadi kontributor utama perpajakan.

"Kebijakan penerimaan pajak akan kami jaga. Kami akan memperluas kanal pembayaran pajak untuk menegakkan hukum yang berkeadilan dan mendorong kepatuhan pajak," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Akademisi: Jangan Paksakan PPN Jadi Instrumen Keadilan

Di sisi lain, pihaknya tetap memberi insentif pajak. Namun, insentif ini bakal diberikan secara lebih selektif dan akan dilakukan secara kolaboratif dengan Kementerian Investasi.

Secara keseluruhan, Menkeu menargetkan penerimaan pajak tahun 2022 mencapai Rp 1.506,9 triliun atau naik 9,5 persen dibanding outlook penerimaan pajak tahun ini.

Pajak menjadi pendapatan negara dengan porsi sebesar. Pendapatan negara tahun 2022 diproyeksi sebesar Rp 1.840,7 triliun, berasal dari pendapatan pajak Rp 1.506,9 triliun dan PNBP Rp 333,2 triliun.

"Sedangkan PNBP tahun depan akan normal karena ada harga komoditas yang melonjak. Tahun depan nilai komoditas lebih normal sehingga outlook (PNBP) Rp 333,2 triliun, atau terkontraksi -6,7 persen dari outlook 2021 yang naik tajam Rp 357,2 triliun," pungkas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com