KOLOM BIZ
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan OCTA
Mengenal Trading Forex dan Risikonya
forex, trading forex, risiko forex, kolombiz
Tak ada investasi tanpa risiko. Begitu juga dengan forex. Kenali lebih jauh mengenai trading forex dan risikonya sebelum memulai.

Sebenarnya, Kenapa Memilih Forex dan Bukan Saham?

Kompas.com - 08/11/2021, 08:03 WIB
Ryan Filbert
Penulis:
Ryan Filbert
Ryan Filbert adalah penulis 20 judul buku Investasi best seller nasional Brand Ambassador Octa Investama Berjangka - Octa.id    

SEBELUM kita melanjutkan ke artikel lain yang jauh lebih taktis, pasti ada banyak orang bertanya, “Apakah saya harus memilih instrumen foreign exchange (forex) dibandingkan instrumen lainnya?

Jawabannya, tidak ada yang harus dalam hidup. Demikian pula dengan forex. Meski demikian, kita perlu mengetahui keunggulan dan kelemahan dalam setiap instrumen.

Misalnya, ketika Anda membeli instrumen saham, sebenarnya apakah keuntungan dalam membeli instrumen itu?

Membeli saham sebenarnya membeli kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Penjelasannya begini. Jika Anda membeli 1 lot saham dari perusahaan yang mengeluarkan 1 juta lembar saham, berarti 0,01 persen kepemilikan perusahaan tersebut berada di tangan Anda.

Seiring waktu berjalan, perusahaan tersebut menghasilkan keuntungan. Jika perusahaan untung, Anda akan mendapatkan dividen atau pembagian keuntungan perusahaan tersebut. Besarannya sesuai kepemilikan saham. Sesuai ilustrasi tadi, Anda mendapatkan dividen sebesar 0,01 persen dari 100 persen keuntungan perusahaan.

Lalu, apakah Anda kerepotan menyimpan saham selama Anda membelinya?

Tentu jawabannya adalah tidak. Apalagi, di era kepemilikan saham berbentuk tanpa warkat atau tanpa sertifikat fisik atau scriptless, Anda pun tidak akan repot membeli brankas atau juga safe deposit box untuk menyimpan surat berharga saham Anda.

Lantas, apakah membeli emas dan uang kertas dollar Amerika Serikat (AS) juga demikian?

Jika Anda membeli emas dan membawa pulang emasnya, apa yang Anda harapkan dari membawa pulang emas tersebut?

Membeli saham dan emas tentu berbeda. Bila membeli emas, Anda tidak akan mendapatkan bunga atau “anak” dari kepemilikan instrumen tersebut.

Tanpa kita sadari, saham ternyata memberikan dua keuntungan. Pertama, keuntungan dari perubahan harga saham. Kedua, keuntungan yang berasal dari pembagian dividen perusahaan.

Apakah pasti Anda dapat? Tidak. Hal tersebut tergantung pada fluktuasi pasar dan kinerja perusahaan.

Sementara, ketika membeli emas, Anda hanya akan mengharapkan satu hal, yakni kenaikan harga emas dan potensi untuk turun juga.

Ilustrasi analisis teknikal.Dok. Octa Investama Berjangka Ilustrasi analisis teknikal.

Lantas, bagaimana dengan membeli dollar AS?

Mirip dengan saham, dengan membeli dollar AS, Anda akan mendapatkan dua keuntungan. Anda bisa mendapatkan keuntungan bila dollar AS menguat (terapreasiasi). Kemudian, bila mendepositokan dollar AS, Anda akan mendapatkan bunga deposito.

Jadi, mari kita bedakan kepentingan membeli emas dan mata uang. Bila membeli emas, keuntungan yang Anda dapat murni berasal dari selisih harga jual dan beli.

Saat membawa pulang emas, kita hanya mendapatkan ketenangan diri karena fisik emas ada di tangan kita. Lebih dari itu, tidak ada manfaat lainnya.

Itu berarti, kepentingan Anda dalam membeli emas hanya berbicara soal harga. Nah, pasar bursa berjangka juga bisa memberikan Anda kemudahan tersebut.

Anda bisa mendapatkan keuntungan dengan membeli emas di pasar forex dan bursa berjangka untuk harga emas terhadap dollar AS atau biasa kita kenal XAU/USD.

Seperti pembahasan pada artikel-artikel sebelumnya, pasar forex juga memberikan kelebihan lainnya. Anda bisa membeli emas tanpa menggunakan modal sendiri.

Kemudian, keuntungan dan kerugian dari transaksi emas di pasar forex bisa menjadi milik Anda 100 persen.

Belum lagi, bila Anda membeli emas, misalnya, 25 gram, Anda butuh waktu membeli dan menyimpan di deposit box. Jika ingin dijual, Anda harus mengeluarkannya lagi dari tempat penyimpanan, membawa ke toko emas, dan menjualnya. Berapa banyak biaya dan waktu terbuang hanya untuk membeli dan menjual?

Sementara, Anda tidak akan mendapati proses berkepanjangan seperti itu di pasar forex. Jangan lupa pula, pasar forex memiliki waktu perdagangan 24 jam dan lima hari dalam seminggu. Artinya, kecepatan dan efisiensi transaksi sungguh menjadi keuntungan bagi Anda dibandingkan mencari keuntungan dari selisih harga emas secara konvensional.

Bagaimana dengan perdagangan mata uang? Apakah dalam transaksi pada perdagangan forex dan berjangka bisa memberikan dua hal, yaitu selisih harga dan bunga?

Sebenarnya iya. Namun, untuk bisa memahami keuntungan berupa bunga tersebut, akan menjadi lebih panjang pembahasannya. Misalnya perdagangan mata uang euro ke dollar AS atau EUR/USD, kita perlu mengetahui acuan bunga dari masing-masing mata uang. Lalu, selisihkan bunga kedua mata uang tersebut. Jika terdapat selisih baru, Anda akan mendapatkan keuntungan.

Namun, saya pribadi memilih pasar forex yang tidak memperhitungkan hal tersebut. Artinya, tidak memperhitungkan biaya bunga harian atau disebut dengan free swap.

Ilustrasi membuat catatan sebelum berinvestasi. Dok. Octa Investama Berjangka Ilustrasi membuat catatan sebelum berinvestasi.

Dari penjelasan tadi, kita bisa simpulkan bahwa transaksi di bursa berjangka dan forex memiliki beberapa keuntungan. Pertama, perdagangan selama 24 jam dan lima hari seminggu. Kedua, kecepatan jual dan beli. Ketiga, efisiensi biaya. Keempat, selisih harga yang kecil.

Contoh sederhana, kita bisa melihat selisih harga beli dan jual pada emas. Saat saya menulis artikel ini, harga beli dan jual emas di pasar forex adalah XAU/USD: 1.787,24/1.787,69.

Artinya, bila membeli, Anda harus mengeksekusi di harga 1.787,69 dollar AS per ounce. Lalu, menjual emas, Anda perlu menjualnya di harga 1.787,24 dollar AS per ounce.

Bila diselisihkan, kita dapati perbedaan harga beli dan jual 0,45 dollar AS per ounce. Jika dikurskan ke dalam rupiah, yakni Rp 14.500 per dollar AS, selisih harga untuk 1 ounce adalah Rp 6.525.

Dengan 1 troy ounce setara 31,1 gram, selisih harga beli dan jual per gram emas di pasar forex pada saat saya menulis artikel ini adalah Rp 210.

Bandingkan dengan harga pasar emas batangan di pasar konvensional. Ketika saya menulis artikel ini, harga emas batangan per gram adalah Rp 837.000/Rp 882.600. Berapa selisihnya? Rp 45.600 per gram!

Selisih yang semakin besar membuat Anda semakin lama mendapatkan keuntungan, bukan?

Jadi, bila Anda membeli mata uang atau emas karena ingin berdagang, akan jauh lebih efisien dengan melakukan transaksi di pasar forex dan bursa berjangka.

Lagi pula, arah pergerakan di pasar forex dan bursa berjangka dua arah. Pasar naik, Anda bisa untung dan pasar turun, Anda juga masih bisa untung.

Catatan: Trading CFD dengan leverage mungkin dapat membawa keuntungan tinggi, tetapi juga dapat menyebabkan Anda kehilangan dana. Mohon pertimbangkan risikonya sebelum berinvestasi.


Terkini Lainnya

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com