Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi InJourney Dorong Pemulihan Pariwisata Indonesia

Kompas.com - 09/02/2022, 11:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung atau InJourney memiliki sejumlah strategi untuk mendorong pemulihan pariwisata nasional setelah terpukul pandemi Covid-19. Perbaikan pun akan dilakukan diseluruh ekosistem pariwisata.

Hal itu dilakukan untuk mengoptimalkan potensi pariwisata Indonesia yang memiliki pasar wisatawan domestik sebesar 330 juta dan wisatawan internasional sebesar 17 juta. Sektor ini juga menyerap 12 juta tenaga kerja di Indonesia dan sebelum pandemi memiliki kontribusi 4,5 persen pada produk domestik bruto (PDB).

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan, holding BUMN ini menjadi wajah bagi turis mancanegara yang datang ke Indonesia. Lantaran, holding ini terkoneksi mulai dari sisi penerbangan atau akomodasi, ritel, destinasi wisata, hingga penyelenggaraan event.

"Jadi ini satu kesatuan, oleh karena itu kami perbaiki dulu pondasinya perusahaan-perusahaan yang di bawah InJourney," ungkapnya dalam Business Talk KompasTV, Selasa (8/2/2022) malam.

Baca juga: LRT Jabodebek Bakal Layani Penumpang hingga Pukul 23.00 WIB

Sebagai informasi, Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung dipimpin oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero). Anggotanya terdiri dari PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), dan PT Sarinah (Persero).

Dony menjelaskan, dari sisi sektor penerbangan, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk menyelesaikan persoalan kinerja keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Nantinya saat persoalan rampung, maskapai pelat merah tersebut akan bergabung dengan InJourney.

Kemudian pada bagian bandara akan dilakukan transformasi manajemen sehingga pelayanannya berorientasi pada Indonesia hospitality atau menunjukkan keramahtamahan Indonesia dalam menyambut turis. Perbaikan ini akan dimulai pada Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali dan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulon Progo.

"Kami tak ingin bandara kita sama atau identik dengan bandara lainnya, tapi berharap ada sesuatu seperti Indonesia hospitality," kata dia.

Baca juga: Pengelola Mal: Kami Harap PPKM Level 3 Tidak Berlangsung Lama agar Usaha Tidak Terpuruk Lagi

Sementara untuk sektor ritel, perbaikan dilakukan di Sarinah yang akan menjadi perusahaan yang mengelola sektor ritel di bawah BUMN serta mendorong pengembangan UMKM di Indonesia.

Di sisi lain, InJourney juga membawahi 120 hotel milik perusahaan-perusahaan pelat merah. Dony bilang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti hotel-hotel tersebut yang dinilai berada di lokasi srategis namun potensinya tidak dioptimalkan untuk menggaet wisatawan.

"Kami harapkan di 2023, Hotel Indonesia Group ini menjadi salah satu hotel terbesar di Indonesia. Jadi ini juga kami lakukan perbaikan," imbuh Dony.

Selain itu, pada PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC yang juga akan segera bergabung dengan InJourney, akan dilakukan perbaikan terutama dalam hal penyelenggaraan event internasional di Indonesia. Ada dua kegiatan yang akan berjalan tahun ini yakni MotoGP di Mandalika dan KTT G20 di Bali.

Tak hanya itu, perbaikan juga sedang dilakukan pada destinasi wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang menjadi pusat dari kultur Indonesia. Dony bilang, ditargetkan perbaikan TMII bisa rampung sebelum puncak pertemuan KTT G20.

Baca juga: Cerita Pedagang Warung Kelontong, Enggan Jual Minyak Goreng Murah karena Takut Rugi

"Jadi Oktober tahun ini diharapkan sudah selesai perbaikan dalam bentuk baru dari TMII," katanya.

Seiring dengan sejumlah perbaikan yang dilakukan, akan dibangun pula Rumah Sakit (RS) Internasional Bali di Kawasan Wisata Sanur, Denpasar, Bali. Tujuannya untuk menjadi medical tourism, sehingga bisa meningkatkan pendapatan termasuk pula menahan devisa keluar dari Indonesia.

Proyek pembangunan rumah sakit berstandar internasional ini ditargetkan rampung pada Mei 2023 mendatang. Proyek ini dibiayai dana internal Holding BUMN Rumah Sakit, di mana PT Pertamina IHC merupakan induknya, serta melibatkan dana dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI.

"Dilakukan pembangunan rumah sakit internasional di Sanur, Bali yang akan menjadi kawasan ekonomi khusus kesehatan. Kami akan bekerja sama dengan salah satu rumah sakit terkenal di dunia untuk mengoperasikan kawasan ini. Sehingga diharapkan menahan devisa keluar dan menjadi medical tourism," pungkas Dony.

Baca juga: Janji Baru Pemerintah: Pasokan Minyak Goreng Lancar dalam Seminggu ke Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com