Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengumuman, BTN Bakal Bagikan Dividen Rp 237,6 Miliar

Kompas.com - 02/03/2022, 16:16 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara atau BTN (Persero) Tbk akan membagikan dividen sebesar 10 persen dari total laba bersih Rp 2,37 triliun pada tahun buku 2021, atau setara Rp 237,6 miliar.

Pembagian dividen tersebut merupakan salah satu hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 BTN yang digelar hari ini, Rabu (2/3/2022).

"(RUPST) menyetujui pembagian atas laba bersih perseroan tahun buku 2021 berupa dividen sebesar 10 persen dari jumlah laba bersih, sehingga dividen tunai yang dibayarkan sebanyak Rp 237,62 miliar," ujar Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo, dalam konferensi pers RUPST 2022, Rabu.

Baca juga: Siap-siap, BRI Bakal Bagikan Dividen Rp 26,4 Triliun

"Atau kurang lebih Rp 22,4 per lembar saham," tambahnya.

Adapun 90 persen dari laba bersih tahun buku 2021, atau setara sekitar Rp 2,1 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan perseroan.

Haru memastikan, dengan pembagian dividen tersebut, membuktikan BTN masih memiliki modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis pada tahun ini dan ke depan.

Kuatnya struktur permodalan BTN tercermin dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perseroan yang masih berada di kisaran 19 persen.

Baca juga: BCA Bakal Bagikan Dividen Interim Rp 25 Per Saham

"Kita ingin laba bersih bisa dibagikan ke pemengang saham, dengan tingkat dividen pay out yang masih bisa mendukung pertumbuhan ke depan," ucap Haru.

Sebagai informasi, BTN membukukan laba bersih Rp 2,37 triliun pada 2021, meningkat 48,3 persen dibanding realisasi tahun 2020 sebesar Rp 1,6 triliun.

Pertumbuhan tersebut selaras dengan kenaikan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BTN sebesar 44,7 persen secara tahunan (year on year/yoy), dari Rp 9,12 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp 13,2 triliun pada akhir 2021.

Bank dengan kode emiten BBTN itu berhasil mendongkrak NII dengan adanya penebalan net interest margin (NIM). Tercatat NIM BTN terus alami kenaikan, dari 3,06 persen pada akhir 2020, menjadi 3,99 persen pada akhir 2021.

Dari sisi penyaluran kredit, BTN mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,66 persen secara yoy, menjadi Rp 274,83 triliun. Pertumbuhan ini diikuti dengan perbaikan kualitas kredit, tercatat rasio kredit macet (non performing loan/NPL) gross BTN, menurun dari 4,37 persen pada akhir 2020, menjadi 3,7 persen pada 2021.

Baca juga: BTN Siapkan KPR dengan Skema Pembayaran Suka-suka dan Sewa Beli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com