Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Ditutup Merah, Saham Apple dan Meta Platform Rontok

Kompas.com - 11/03/2022, 06:05 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup merah pada Kamis (10/3/2022) waktu setempat. Pelemahan ini terjadi setelah pembicaraan terkait kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina kembali gagal, sehingga konflik geopolitik ini berdampak pada pertumbuhan global.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 112,18 poin atau 0,34 persen menjadi 33.174,07. S&P 500 turun 0,4 persen menjadi 4.259.52, sementara indeks acuan saham teknologi Nasdaq Composite melemah 1 persen menjadi 13.129,96.

Baca juga: Wall Street Menghijau, Saham Netflix, Starbucks, Microsoft, dan Nike Bangkit

Dilansir dari CNBC, walau pembicaraan damai gagal, negosiasi antara menteri luar negeri Rusia dan Ukraina berakhir dengan sedikit kemajuan, termasuk dalam hal gencatan senjata, dan jalur aman bagi warga sipil yang mencoba melarikan diri dari kota Mariupol yang terkepung.

Kondisi konflik ini juga telah mendorong kenaikan harga minyak sejak awal invasi Rusia ke Ukraina 24 Februari lalu. Minyak mentah West Texas Intermediate telah meningkat lebih dari 14 persen, sementara minyak mentah Brent naik sekitar 15 persen saat itu.

Baca juga: Rusia-Ukraina Bikin Wall Street Kembali Jeblok, Saham American Express hingga Nike Rontok

Timothy Lesko, penasihat kekayaan senior di Mariner Wealth Advisors mengungkapkan, saat ini harga minyak mulai turun, dengan WTI berada di level 106 dollar AS per barel, sementara Brent turun 1 persen mendekati 109 dollar AS per barrel.

“Perputaran pasar yang penuh kekerasan tampaknya sepenuhnya terkait dengan pembicaraan damai Ukraina-Rusia dan volatilitas biaya energi selanjutnya. Penurunan harga komoditas pada Rabu kemarin, dan pembicaraan damai yang belum membuahkan hasil bisa mendorong kenaikan minyak lagi,” kata Lesko.

Baca juga: Wall Street Ditutup Merah, Saham Tesla, Zoom, Amazon Rontok

Saham energi Chevron dan Exxon Mobil masing-masing naik 2,7 persen dan 3,1 persen. Komoditas lainnya yang naik selama perang mencakup perak dan emas. Hal ini terjadi karena investor khawatir tentang dampak pertumbuhan ekonomi.

Saham Amazon melonjak 5,4 persen setelah perusahaan mengumumkan stock split 20 : 1 dan buyback 1 miliar dollar AS, sementara itu CrowdStrike menguat 12,5 persen. Di sektor teknologi, Zoom Video turun 5,3 persen dan Microsoft melemah 1 persen. Apple dan Meta Platforms masing-masing terkoreksi 2,7 persen dan 1,7 persen, sementara Tesla melamah 2,4 persen.

Goldman Sachs turun 1,1 persen setelah mengumumkan menutup bisnisnya di Rusia, dan menjadi salah satu bank investasi global besar pertama yang mengimplementasikan sanksi kepada Rusia. JPMorgan membuat pengumuman serupa pada Kamis sore, dan sahamnya turun 1,2 persen.

Sementara itu, imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun naik di atas 2 persen untuk pertama kalinya sejak 25 Februari 2022. Saat ini pasar juga masih dipengaruhi oleh keputusan Bank Sentral Eropa untuk melonggarkan langkah stimulus lebih cepat dari yang diharapkan. Seperti diketahui, The Fed berencana mengakhiri program pembelian obligasi pada kuartal ketiga tahun ini, jika data ekonomi memungkinkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com