Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tips Melakukan Manajemen Keuangan Keluarga pada Akhir Bulan

Kompas.com - 24/03/2022, 09:00 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Manajemen keuangan keluarga penting dilakukan untuk menjamin kesehatan dan ketahanan finansial keluarga.

Dengan kondisi finansial yang baik, keluarga bisa meraih banyak hal, seperti akses kesehatan prima, pendidikan anak-anak yang tinggi, hingga kepemilikan aset yang berguna untuk masa depan.

Manajemen keuangan keluarga mencakup proses penganggaran, pembelanjaan, menabung, hingga investasi.

Untuk bisa melakukan berbagai hal tersebut, pasangan perlu membangun kepercayaan dan komunikasi yang baik agar manajemen keuangan keluarga bisa terencana.

Baca juga: Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan, Dijamin Cuan!

Manajemen keuangan keluarga bisa membantu perencanaan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, meningkatkan cash flow keluarga, membantu keluarga membuat keputusan finansial, mendorong kebiasaan berhemat, hingga membuat keluarga merasa lebih aman.

Mengatur keuangan keluarga menjadi hal yang krusial, terlebih ketika memasuki akhir bulan. Kondisi ini biasanya ditemukan pada keluarga yang memiliki kebutuhan atau tanggungan banyak.

Akan ada perasaan khawatir jika gaji bulanan habis terlebih dahulu sebelum gaji selanjutnya datang.

Kondisi tersebut mungkin menjadi momok tersendiri bagi pasangan yang memiliki gaji pas-pasan.

Baca juga: Tertarik Buka Bisnis Sampingan, Berikut 3 Rekomendasinya

Oleh karenanya, pengetahuan mengenai manajemen keluarga perlu diketahui oleh setiap pasangan agar tidak muncul perasaan was-was setiap akhir bulan tiba.

Dilansir Kompas.com dari berbagai sumber, berikut sederet tips melakukan manajemen keuangan keluarga yang bisa diterapkan.

1. Hitung pemasukan

Pasangan suami-istri bisa menghitung seluruh pemasukan setiap bulan, termasuk insentif ketika menerima upah lembur hingga keuntungan investasi.

Penghitungan pemasukan penting dilakukan agar pasangan bisa membagi alokasi penghasilan untuk berbagai kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi.

Untuk itu, skala prioritas kebutuhan rumah tangga pun harus diurutkan. Selalu ingat untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya primer terlebih dahulu.

Baca juga: Jurus Mengatur Keuangan Keluarga dengan Aplikasi Digital

2. Buat anggaran pengeluaran

Sifat boros memang terkadang mengganggu manajemen keuangan keluarga, terutama ketika berhadapan dengan gaya hidup terkini. Jika diterapkan, kondisi ini akan berdampak buruk terhadap pasangan suami istri yang memiliki gaji pas-pasan.

Cara untuk mengakalinya adalah dengan membuat rencana belanja bulanan melalui anggaran pengeluaran secara rinci.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com