Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prochiz Catatkan Penjualan Senilai Rp 1,04 Triliun Sepanjang 2021

Kompas.com - 29/03/2022, 17:05 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU), produsen Keju Cheddar dengan merek utama Prochiz mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 1,04 trriliun, naik 8,4 persen, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 961 miliar.

Meskipun pandemi Covid-19 masih berlangsung di Indonesia, mayoritas penjualan KEJU masih dalam produk keju blok yaitu sekitar 85,1 persen. Sisanya, dari keju lembaran 13,6 persen dan kategori lainnya 1,3 persen.

“Perseroan bersyukur dapat melalui dua tahun pandemi dengan kinerja yang baik. Penjualan bersih pada tahun lalu juga berhasil menjadi titik balik pasca penurunan penjualan yang sempat dirasakan perseroan pada tahun pertama pandemi atau periode 2020,” kata Direktur Utama PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) Bobby K Gandasaputra dalam Paparan Publik Kinerja Tahun 2021, Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Percepat Konektivitas Internet, Ekagrata Data Gemilang Gandeng Asosiasi Jasa Internet

Bobby mengungkapkan, peningkatan penjualan mendorong peningkatan laba bersih pada tahun lalu sebesar 19,5 persen menjadi Rp 144 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 121 miliar.

“Kami masih melihat peluang pertumbuhan industri yang dahsyat ke depan. Dengan memegang misi kami untuk Memasyarakatkan keju dan Mengkejukan masyarakat, kami yakin setiap produk Prochiz akan memberi manfaat yang terbaik bagi setiap konsumennya baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujar Bobby.

Bobby mengungkapkan, pada tahun lalu perseroan juga meluncurkan inovasi terbaru yakni Prochiz Gold Slice 2S dan Prochiz Gold Cheddar 60 gram. Tidak berhenti dalam pengembangan ide-ide baru, tahun ini perseroan pun telah merumuskan sejumlah rencana guna menjaga kinerja.

Salah satu inovasi pada tahun ini yakni peluncuran brand F&B keju pertama di Indonesia dengan nama K-JU, produk K-JU merupakan buah kemitraan dari Prochiz X Yummy Kitchen. Selain itu, perseroan juga akan merilis dua produk baru Prochiz Cheddar Royale, serta Prochiz Quick Melt Slice.

Sementara itu, pada tahun lalu penjualan ekspor perseroan berhasil mencatatkan peningkatan hingga 113 persen menjadi Rp 66,9 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu. Penjualan ekspor menyumbang 6,4 persen dari total penjualan produk perseroan.

Sementara itu, secara keseluruhan total aset perseroan pada tahun lalu juga berhasil meningkat 13,7 persen menjadi Rp 767,7 miliar disbanding periode yang sama tahun lalu Rp 674,8 miliar.

"Strategi perseroan untuk mendukung kinerja di tahun 2022 yakni memperkuat bisnis inti dari produk dan proses. Kedua, berekspansi di jalur dirtribusi dan pemasaran melalui channel baru. Ketiga, mendorong segmen produk yang mempunyai pertumbuhan tinggi. Keempat, akan konsisten dalam meluncurkan inovasi produk baru setiap tahun," tegas Bobby.

Baca juga: Jelang Mudik, ASDP Andalkan Sistem Tiket Elektronik untuk Urai Antrean di Pelabuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com